Apdelmi. 2025. Pengembangan Bahan Ajar Sejarah Interaktif Berbasis Kearifan Lokal kenduri Sko Untuk Meningkatkan Pemahaman Budaya Siswa SMA Kabupaten Kerinci. Disertasi. Promotor Prof. Dr.Leo Agung S. M.Pd. Ko Promotor Prof. Dr .Djono, M.Pd. Program Studi S3 Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan bahan ajar sejarah yang selama ini digunakan guru di Sekolah SMA Kabupaten Kerinci, 2) mengembangkan bahan ajar sejarah berbasis kearifan lokal untuk meningkatkan pemahaman budaya siswa SMA Kabupaten Kerinci, dan 3) menguji keefektifan bahan ajar sejarah berbasis kearifan lokal untuk meningkatkan pemahaman budaya siswa SMA Kabupaten Kerinci. Penelitian bahan ajar sejarah interaktif berbasis kearifan lokal ini menggunakan model pengembangan Four-D yang terdiri dari empat tahap, yaitu: 1) Define (pendefinisian), untuk mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran dan pemahaman awal siswa; 2) Design (perancangan), untuk menyusun desain awal bahan ajar yang sesuai dengan konteks budaya lokal Kerinci; 3) Develop (pengembangan), yang meliputi pembuatan produk awal dan uji coba kelompok kecil (preliminary field testing) serta revisi produk; dan 4) Disseminate (penyebaran), berupa uji coba lapangan utama (main field testing) dan penyempurnaan produk akhir sebelum digunakan secara luas. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis deskriptif untuk mendeskripsikan bahan ajar yang digunakan, analisis kelayakan bahan ajar berdasarkan penilaian para ahli, dan analisis keefektifan bahan ajar melalui uji statistik t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) bahan ajar sejarah yang selama ini digunakan di SMA Kabupaten Kerinci masih bersifat konvensional, kurang interaktif, dan belum sepenuhnya mengakomodasi nilai-nilai kearifan lokal yang relevan dengan kehidupan siswa, 2) bahan ajar sejarah interaktif berbasis Kearifan Lokal yang dikembangkan memiliki karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru, termasuk penyajian materi yang menarik, integrasi nilai budaya lokal, serta kelengkapan media pendukung yang mempermudah pemahaman siswa, dan 3) bahan ajar sejarah interaktif berbasis Kearifan Lokal terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman budaya siswa, sebagaimana dibuktikan melalui hasil uji t-test 0.000<0>