Tulang ayam kampung memiliki aktivitas antioksidan yang dapat digunakan  untuk menangkal radikal bebas. Penggunaan ekstrak tulang ayam kampung secara  langsung dinilai kurang efektif, sehingga dibuat sediaan nanoemulgel untuk membantu  proses penyerapannya pada kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh  variasi penambahan ekstrak tulang ayam kampung (Gallus gallus domesticus) sebagai  antioksidan dalam formulasi sediaan nanoemulgel yang diharapkan dapat  meningkatkan bioavailabilitas serta memiliki stabilitas fisika kimia yang baik.     Formulasi nanoemulgel antioksidan ini menggunakan ekstrak tulang ayam  kampung dengan berbagai konsentrasi yaitu 1%, 2%, dan 3%. Parameter yang di amati  pada pengujian evaluasi nanoemulgel ini meliputi uji organoleptik, uji viskositas, uji  daya sebar, uji daya lekat, uji homogenitas, uji pH, uji ukuran partikel, pengujian  antioksidan dengan metode DPPH (2,2-diphenyl-1 pilkrilhidrazil), serta pengujian  stabilitas dengan metode cycling test.    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol 96% tulang ayam  kampung (Gallus gallus domesticus) memiliki efek antioksidan sedang dengan IC50  10,90 ppm. Sediaan nanoemulgel F1 (1%), F2 (2%), dan F3 (3%) memiliki warna putih  keruh, homogen, berbau khas tulang ayam, dan sesuai pH kulit, serta peningkatan  konsentrasi ekstrak tidak mempengaruhi stabilitas dari viskositas, daya lekat, daya  sebar dari sediaan. Aktivitas antioksidan meningkat dengan konsentrasi ekstrak,  dengan IC50 28 ppm (1%), 18,28 ppm (2%), dan 10 ppm (3%). Sediaan nanoemulgel  untuk mencapai bioavailabilitas dapat dibuat dengan konsentrasi ekstrak tulang ayam  kampung dengan minimal 3%.