Retno Nugraheni. B0221063. 2025. Strategi Ketidaksantunan Berbahasa dan Respons terhadap Ketidaksantunan dalam Program Bocah-Bocah Kosong di Kanal YouTube WKWK Project by Genflix. “Skripsi: Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta”

Ketidaksantunan berbahasa akan menjadi sesuatu yang lumrah dan dapat mengarah pada kebiasaan apabila terus menerus terjadi. Fenomena ketidaksantunan ini tidak hanya muncul dalam tuturan lisan dan tulis saja, tetapi juga banyak ditemukan di media sosial seperti YouTube. Salah satu kanal YouTube yang banyak ditemukan fenomena ketidaksantunan adalah kanal YouTube WKWK Project by Genflix.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (i) bagaimana strategi ketidaksantunan berbahasa dalam program Bocah-Bocah Kosong di kanal YouTube WKWK Project by Genflix? dan (ii) bagaimana respons terhadap ketidaksantunan berbahasa dalam program Bocah-Bocah Kosong di kanal YouTube WKWK Project by Genflix?

Tujuan dari penelitian ini mencakup dua hal, yakni (i) mendeskripsikan strategi ketidaksantunan berbahasa dalam program Bocah-Bocah Kosong di kanal YouTube WKWK Project by Genflix dan (ii) mendeskripsikan respons terhadap ketidaksantunan berbahasa dalam program Bocah-Bocah Kosong di kanal YouTube WKWK Project by Genflix.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa dialog antara pembawa acara dengan bintang tamu, bintang tamu dengan pembawa acara, dan pembawa acara dengan pembawa acara yang di dalamnya terdapat tuturan yang mengandung strategi dan respons terhadap ketidaksantunan beserta konteksnya. Sumber data yang digunakan adalah program Bocah-Bocah Kosong di kanal YouTube WKWK Project by Genflix. Metode penyediaan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode simak dengan teknik catat. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis kontekstual.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dalam program Bocah-Bocah Kosong di kanal YouTube WKWK Project by Genflix ditemukan empat strategi ketidaksantunan berbahasa, yaitu strategi ketidaksantunan positif, strategi ketidaksantunan negatif, strategi kesantunan semu atau sarkasme, dan strategi menahan kesantunan. Penggunaan strategi dan respons ketidaksantunan dalam penelitian ini dipengaruhi oleh parameter kekuasaan dan keakraban antara penutur dan mitra tutur sehingga memunculkan adanya suatu situasi tertentu yang menjadi faktor penyebab terjadinya ketidaksantunan berbahasa. Selain itu, ditemukan pula empat respons terhadap ketidaksantunan, yaitu strategi ofensif-ofensif, strategi ofensif-defensif, strategi menerima, dan strategi tidak merespons.