Transportasi merupakan aspek penting dalam pariwisata untuk menunjang pergerakan wisatawan dari daerah asal menuju kawasan destinasi wisata serta pergerakan selama berada di dalam kawasan destinasi wisata. Salah satu daya tarik destinasi wisata religi di Kota Surakarta yaitu Masjid Sheikh Zayed dengan lonjakan wisatawan yang tinggi pada musim - musim tertentu Akan tetapi, masih terdapat permasalahan sarana prasarana transportasi pada kawasan, seperti tingkat pelayanan jalan akses utama yang menurun, kurangnya lahan parkir, serta tidak efektifnya layanan shuttle bus untuk mengangkut wisatawan dari titik pemberhentian terakhir. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan (ketersediaan, kondisi, dan kapasitas) sarana prasarana transportasi pada Kawasan Pariwisata Religi Masjid Sheikh Zayed dalam mendukung pergerakan eksternal wisatawan berupa dari daerah asal menuju kawasan dan pergerakan internal wisatawan di dalam kawasan Masjid Sheikh Zayed. Pendekatan penelitian yaitu deduktif dengan jenis kuantitatif deskriptif. Teknik analisis yang digunakan yaitu statistik deskriptif, skoring dan analisis spasial (line density dan overlay). Sampel penelitian yaitu wisatawan pengguna motor pribadi, mobil pribadi, bus carter, moda transportasi umum massal, dan moda transportasi umum pribadi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa sarana dan prasarana transportasi pada Kawasan Masjid Sheikh Zayed belum siap dalam mendukung pergerakan eksternal maupun internal wisatawan terutama pada bagian timur kawasan dalam radius 400 meter yang merupakan area dengan intensitas pergerakan tinggi terutama pada saat akhir pekan dan merupakan akses masuk utama kawasan dan konsentrasinya perkembangan fasilitas wisata yang dibutuhkan wisatawan. Meskipun tersedia, tetapi kondisi maupun kapasitas dari moda transportasi umum, simpul transit, jalan akses, dan tempat parkir untuk mendukung pergerakan eksternal tidak memadai. Demikian pula dengan jalur pedestrian yang mendukung pergerakan internal wisatawan di dalam kawasan. Akan tetapi, terdapat ojek pengkolan yang siap dalam mendukung pergerakan wisatawan di dalam kawasan dari tempat pemberhentian terakhir menuju masjid. Ketidaksiapan sarana prasarana transportasi tersebut berpotensi menghambat kemudahan wisatawan dalam bergerak dari luar kawasan maupun di dalam kawasan sehingga diperlukan perencanaan penataan ruang fasilitas untuk memudahkan sirkulasi wisatawan terutama pada bagian area yang memiliki intensitas pergerakan tinggi tersebut.