Penyakit diabetes melitus di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta, terus meningkat sebagai dampak dari gaya hidup tidak sehat dan konsumsi gula berlebih. Masyarakat mulai beralih ke pemanis rendah kalori seperti stevia sebagai alternatif yang lebih sehat. Tropicana Slim Stevia menjadi salah satu produk yang cukup dikenal, namun banyaknya merek serupa di pasaran membuat konsumen semakin selektif dalam memilih, dengan mempertimbangkan kualitas, harga, citra merek, dan ulasan pengguna di media digital. Selain itu, gaya hidup, pendapatan, dan persepsi individu terhadap kualitas produk turut mempengaruhi keputusan konsumen. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh gaya hidup sehat, harga, kualitas produk, dan electronic word of mouth terhadap keputusan pembelian produk Tropicana Slim Stevia di wilayah Jakarta Timur Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan. teknik purposive sampling terhadap 100 responden di Jakarta Timur. Data dikumpulkan melalui kuesioner, observasi, wawancara, dan dokumentasi, lalu dianalisis menggunakan regresi linear berganda melalui SPSS Statistic 27. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup sehat, kualitas produk, dan electronic word of mouth (e-WOM) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, sementara harga tidak berpengaruh signifikan. Artinya, konsumen lebih memprioritaskan manfaat kesehatan dan kualitas dibandingkan harga. Disarankan agar perusahaan mempertahankan serta memperluas pendekatan berbasis gaya hidup sehat. Kegiatan yang telah dilakukan seperti senam bersama, cek kesehatan, dan edukasi gizi melalui akun Instagram Tropicana Slim merupakan langkah strategis yang perlu terus dijalankan dan ditingkatkan, termasuk melalui kolaborasi dengan komunitas gaya hidup sehat, influencer, maupun praktisi kesehatan guna memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan keterlibatan konsumen. Di sisi lain, karena kualitas produk juga menunjukkan pengaruh signifikan, perusahaan perlu menjaga dan meningkatkan mutu produk dari segi rasa, kandungan nutrisi, serta kemasan, yang didukung oleh strategi komunikasi informatif melalui pencantuman manfaat kesehatan, penguatan sertifikasi, dan testimoni dari ahli gizi maupun konsumen loyal. Meskipun harga tidak menunjukkan pengaruh signifikan, strategi penetapan harga berbasis nilai (value-based pricing) tetap perlu diterapkan dengan menekankan manfaat kesehatan sehingga persepsi konsumen terhadap kewajaran harga tetap positif. Selain itu, electronic word of mouth (e-WOM) yang juga terbukti berpengaruh signifikan perlu dioptimalkan melalui pengumpulan dan penyebaran ulasan positif, menjalin hubungan dengan influencer, membangun komunitas daring, serta meningkatkan interaksi perusahaan di media sosial guna memperkuat citra merek dan mendorong loyalitas konsumen.