Asyiva Rizki Schumi. K6421014. Pembimbing 1: Yudi Ariana, S.H., M.H. IMPLEMENTASI PROGRAM DESA MANDIRI PANGAN (DEMAPAN) DALAM UPAYA PEMENUHAN HAK ATAS PANGAN BAGI MASYARAKAT DI DESA PURON KECAMATAN BULU. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Mei 2025.

Desa Puron dalam angka 2009/2010 memiliki proporsi rumah tangga miskin lebih dari 30% yaitu sebesar 81,02% yang menyebabkan Desa Puron dipilih untuk melaksanakan program Desa Mandiri Pangan pada tahun 2011. Setelah dilaksanakan program tersebut, pada tahun 2024, Desa Puron masih memiliki rumah tangga miskin sebanyak 48 KK. Masalahnya yaitu kurang optimalnya implementasi program mengakibatkan terhambatnya pemenuhan hak atas pangan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis implementasi program Desa Mandiri Pangan dalam upaya pemenuhan hak atas pangan dan (2) mendeskripsikan faktor pendukung dan faktor penghambat implementasi program Desa Mandiri Pangan di Desa Puron. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data penelitian ini meliputi informan (Kepala Desa Puron, ketua kelompok afinitas program Desa Mandiri Pangan, anggota kelompok afinitas, dan penelaah teknis kebijakan dari Dinas Pangan Kab. Sukoharjo), peristiwa (pertemuan rutin kelompok afinitas), dan dokumen (peraturan tentang hak atas pangan dan pedoman pelaksanaan program Demapan). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan observasi partisipasi pasif, wawancara tidak terstruktur, dan studi dokumen. Teknik uji validitas data menggunakan triangulasi sumber dan metode serta analisis data menggunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini sebagai berikut, Pertama, implementasi program mulai dari pra-pelaksanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi telah dilaksanakan, namun terdapat dua kelompok afinitas yaitu Kelompok Afinitas Dadi Makmur 2 dan 3 yang mengalami hambatan dalam implementasi program yang berakibat pada tidak optimalnya pemenuhan hak pangan karena tidak ada peningkatan terhadap aksesibilitas, ketersediaan, dan kecukupan pangan. Sementara itu, Kelompok Afinitas 1 dan 5 serta 4 dan 6 mendapat manfaat dari pelaksanaan program yaitu adanya peningkatan ketersediaan pangan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, aksesibilitas pangan dari kegiatan simpan pinjam, budidaya ternak, penyediaan bahan pangan murah, dan pelatihan, akibatnya anggota mendapatkan kemudahan dalam mencukupi pangan sesuai kebutuhan setiap individu. Kedua, faktor pendukung implementasi program adalah komunikasi efektif antara pelaksana program, sumber daya manusia dan finansial yang mencukupi, komitmen tinggi, serta adanya mekanisme tindak lanjut. Sementara itu, faktor penghambatnya yaitu kurang jelasnya instruksi sasaran program, komunikasi buruk antara pelaksana program, sumber daya manusia dan finansial yang kurang memadai, rendahnya komitmen pelaksana program, dan tidak adanya mekanisme tindak lanjut.