×
Rayap merupakan organisme yang sering dijumpai di berbagai penjuru pulau di
Indonesia. Rayap sering dianggap hama bagi manusia karena dapat merusak dan
mengonsumsi barang-barang yang berbahan dasar kayu. Serangan rayap pada tanaman
di lapangan sangat terlihat jelas dengan adanya sarang-sarang rayap yang terbuat dari
tanah, pada pangkal batang pohon, batang pohon bagian bawah sampai batang pohon
bagian atas dan juga terdapat pada cabang pohon. Akan tetapi, rayap merupakan agen
perekayasa tanah yang dikenal dapat merekayasa tanah dengan cara mendekomposisi
bahan organik di dalam tanah melalui kemampuan tubuhnya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh keberadaan rayap di dalam tanah terhadap kandungan N
total dan C mikrobia Tanah pada tegakan pinus dan mahoni dan musim yang berbeda
di KHDTK Gunung Bromo.
Penelitian ini dilaksanakan di KHDTK Gunung Bromo, Kecamatan
Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada bulan Januari – Desember
2024. Penelitian ini menggunakan metode metode deskriptif eksploratif dengan
pendekatan variabel metode survei yang didukung dengan hasil analisis laboratorium.
Plot lokasi penelitian ini dilakukan di 6 tegakan yang memiliki perbedaan umur tetapi
memiliki kesamaan kelas kelerengan. Setiap plot terdapat 4 ulangan dengan setiap
ulangan terdiri dari 16 pemasangan paralon berisi umpan kayu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman rayap tertinggi
dikedua musim ditunjukkan pada tegakan Pinus 1994 dan Pinus 1973 dengan nilai H’=
2,52 dan 2,54. Hasil indeks keanekaragaman rayap kedua musim menunjukkan tegakan
pinus memiliki nilai yang lebih besar daripada tegakan mahoni. Hasil analisis
kandungan C mikrobia musim kemarau menunjukkan nilai tertinggi pada tegakan
Mahoni 1949 K2 dengan nilai 3,6 µg/g, serta tegakan pinus Pinus 1994 K4 dengan nilai
2,59 µg/g. Sementara itu, hasil analisis kandungan N total pada musim kemarau
menunjukkan nilai tertinggi pada tegakan Mahoni 1973 K4 dengan nilai 0,42 %, serta
tegakan Mahoni 1949 K4 dengan nilai 0,39 %.