Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan bagian dari agenda tahun 2030 untuk pembangunan berkelanjutan yang mencakup 17 tujuan, tujuan SDGs nomor dua adalah Zero Hunger yaitu mengakhiri kelaparan, perbaikan gizi, mencapai ketahanan pangan, dan mendorong pertanian berkelanjutan. Salah satu indikator dalam pencapaian target ini adalah Prevalence of Undernourishment (PoU) atau prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan. PoU merupakan persentase penduduk yang asupan pangannya berada di bawah kebutuhan minimum energi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan di Indonesia tahun 2018-2024 dengan pendekatan empat aspek ketahanan pangan, yaitu ketersediaan pangan diproksi dengan produksi beras, aksesibiltas diproksi dengan kemiskinan, pemanfaatan pangan diproksi dengan sanitasi dan akses air, dan stabilitas diproksi dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) serta menambahkan variabel COVID-19. Teknik analisis yang digunakan adalah Random Effect Model. Hasil penelitian menunjukkan variabel produksi beras, kemiskinan, sanitasi, akses air, PDRB, dan COVID-19 berpengaruh secara simultan terhadap prevalensi keticakupan konsumsi pangan. Nilai Adjusted R-Square sebesar 0,406 menunjukkan bahwa 40,6% variabel prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan dapat dijelaskan oleh produksi beras, kemiskinan, sanitasi, akses air, PDRB, dan COVID-19. Secara parsial produksi beras berpengaruh negatif, kemiskinan berpengaruh positif, sanitasi berpengaruh negatif, akses air tidak berpengaruh, PDRB tidak berpengaruh, dan COVID-19 berpengaruh positif terhadap prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan.