Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pemungutan dan pengkreditan Pajak Pertambahan Nilai pada PT XYZ, perusahaan start-up yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak namun tidak menerbitkan Faktur Pajak Keluaran atas transaksi penjualan. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dilakukan dengan menganalisis data transaksi 2024. Ditemukan bahwa PT XYZ mengalami lebih bayar akibat pelaporan PPN tanpa faktur keluaran. Setelah dilakukan perhitungan menggunakan mekanisme deemed PPN karena omzet tahunan di bawah Rp1,8 miliar, diketahui PT XYZ seharusnya membayar utang PPN sebesar Rp5.354.451. Perusahaan dikenai denda administrasi sebesar Rp399.833, karena pembetulan Surat Pemberitahuan masa. Total pembayaran yang harus disetor adalah Rp5.754.355. Hasil penelitian menunjukkan perlunya pembetulan SPT dan peningkatan pemahaman kewajiban perpajakan untuk menghindari kesalahan serupa di masa mendatang.