DISKURSUS TRADISI BELIS MASYARAKAT NUSA TENGGARA TIMUR DI MEDIA SOSIAL YOUTUBE
Penulis Utama
:
Asriyanti Saputri Gesiradja
NIM / NIP
:
S702108001
×<p>Tesis yang berjudul “Diskursus Tradisi Belis Masyarakat Nusa Tenggara Timur di Media Sosial YouTube” ini membahas dinamika wacana mengenai tradisi belis di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tersebar melalui konten YouTube, dengan fokus pada pertarungan makna antara pelestarian budaya dan kritik sosial terhadap praktik belis. Tradisi belis selama ini diposisikan sebagai simbol penghormatan terhadap perempuan dan pengikat hubungan kekeluargaan. Namun, seiring waktu, makna tersebut mengalami pergeseran signifikan. Melalui pendekatan Analisis Wacana Foucaultian, penelitian ini mengungkap bagaimana media digital, khususnya YouTube, menjadi arena pertarungan diskursif antara wacana dominan yang melanggengkan belis sebagai simbol kehormatan dan kontra-wacana yang menolak pelaksanaannya karena dianggap membebani, membatasi perempuan, dan menjadikan belis sebagai alat prestise sosial. Temuan menunjukkan bahwa komentar dan narasi publik di platform ini tidak hanya merefleksikan opini individu, tetapi juga menjadi bentuk resistensi terhadap struktur kekuasaan adat yang cenderung hierarkis dan patriarkal. Diskusi yang muncul di media sosial menandai perubahan cara pandang masyarkat media terhadap budaya. Mereka tidak menolak nilai luhur adat, namun mengkritisi bentuk pelaksanaannya yang tidak adaptif terhadap realitas sosial dan ekonomi saat ini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tradisi belis, alih-alih semata warisan budaya, telah menjadi medan kontestasi identitas, kekuasaan, dan keadilan sosial yang terus dinegosiasikan melalui ruang digital.</p>
×
Penulis Utama
:
Asriyanti Saputri Gesiradja
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
S702108001
Tahun
:
2025
Judul
:
DISKURSUS TRADISI BELIS MASYARAKAT NUSA TENGGARA TIMUR DI MEDIA SOSIAL YOUTUBE
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - Fak. Ilmu Budaya - 2025
Program Studi
:
S-2 Kajian Budaya
Kolasi
:
Sumber
:
Kata Kunci
:
tradisi belis, Nusa Tenggara Timur, YouTube, Analisis Wacana Kritis, Michel Foucault.