Penurunan jumlah penumpang akibat pandemi COVID-19 serta perubahan status Bandara Adi Soemarmo dari internasional menjadi domestik berdampak pada menurunnya pendapatan aeronautika. Untuk mengatasinya, PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandar Udara Adi Soemarmo mengembangkan strategi diversifikasi melalui layanan Non-Aeronautika, salah satunya menyediakan layanan Pop Up Store. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pasar bisnis Pop Up Store, mengembangkan strategi pemasaran yang efektif, dan mengelola hubungan business to-business dengan mitra usaha. 

Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi selama kegiatan magang, wawancara dengan staf Departemen Airport Commercial dan mitra bisnis Pop Up Store, dokumentasi, serta telaah dokumen perusahaan. Data dianalisis secara deskriptif berdasarkan konsep-konsep pasar bisnis, keputusan pembelian organisasi, pengembangan program pemasaran, dan pengelolaan hubungan bisnis ke bisnis. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT API Bandar Udara Adi Soemarmo belum sepenuhnya mengoptimalkan potensi bisnis Pop Up Store. Terbukti dari 11 titik lokasi strategis yang tersedia di area bandara sebagian besar belum terisi oleh mitra bisnis. Hal tersebut menunjukkan adanya ruang besar untuk pengembangan pemasaran lebih lanjut. Strategi pemasaran yang dijalankan oleh PT API PT API Bandar Udara Adi Soemarmo juga belum maksimal dikarenakan belum memanfaatkan media digital seperti Instagram dan TikTok dalam mempromosikan layanan Pop Up Store.

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pop Up Store memiliki prospek besar sebagai sumber pendapatan Non-Aeronautika apabila strategi pemasaran digital dioptimalkan dan hubungan kemitraan dikelola secara berkelanjutan. Implikasi dari temuan ini mendorong pentingnya transformasi promosi melalui media sosial seperti Instagram dan TikTok. Penelitian ini juga memberikan saran untuk penguatan positioning Pop Up Store sebagai sarana promosi produk unggulan daerah untuk menarik lebih banyak pelaku bisnis lokal.