Setiap tahunnya angka kriminalitas dan kejahatan semakin naik sehingga menyebabkan rutan dan lapas yang ada di Indonesia mengalami overcapacity. Narapidana yang sudah bebas dari penjara tidak semuanya jera, masih ada sebagian besar dari mereka yang kembali melakukan tindak kejahatan dan kembali ditahan semakin memperparah overcapacity baik di rutan maupun lapas, begitu juga seperti ynag dialami oleh Rutan Kelas I Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif program pembinaan narapidana untuk mengurangi angka residivis di Rutan Kelas I Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan model analisis menggunakan teori efektivitas program dari Sutrisno untuk menganalisis efektivitas program pembinaan narapidana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa program pembinaan yang dilakukan Rutan Kelas I Surakarta secara garis besar dapat dikatakan belum efektif. Dapat dilihat dari aspek tepat sasaran dan tepat waktu sudah efektif, namun dalam aspek pemahaman program, tercapainya tujuan, dan perubahan nyata menunjukkan hasil bahwa program pembinaan narapidana belum efektif untuk menurunkan residivis di Rutan Kelas I Surakarta.