Penulis Utama : Eko Budianto
NIM / NIP : S850908107
× ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Apakah pembelajaran dengan metode kooperatif tipe TGT memberikan efek prestasi belajar matematika lebih baik daripada pembelajaran dengan metode ekspositori. (2) Apakah siswa dengan minat belajar tinggi memiliki prestasi belajar matematika lebih baik daripada siswa dengan minat belajar sedang atau rendah. (3) Apakah siswa dengan minat belajar sedang memiliki prestasi belajar matematika lebih baik daripada siswa dengan minat belajar rendah. (4) Pada pembelajaran dengan metode kooperatif tipe TGT, manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, siswa dengan dengan minat belajar tinggi, sedang, atau rendah. (5) Pada pembelajaran dengan metode ekspositori dengan, manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, siswa dengan minat belajar tinggi, sedang, atau rendah. (6) Pada siswa dengan minat belajar tinggi, manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, metode kooperatif tipe TGT atau metode ekspositori. (7) Pada siswa dengan minat belajar sedang, manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, metode kooperatif tipe TGT atau metode ekspositori. (8) Pada siswa dengan minat belajar rendah, manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, metode kooperatif tipe TGT atau metode ekspositori. Penelitian dilakukan di Kabupaten Ngawi tahun pelajaran 2009/2010. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified cluster random sampling dengan sampel penelitian adalah siswa-siswa dari SMA Negeri 2 Ngawi, SMA Negeri 1 Kendal, dan SMA Karya Pembangunan Ngawi yang masing-masing terdiri dari satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Banyak anggota sampel seluruhnya adalah 160 siswa. Uji coba instrumen prestasi belajar matematika dilakukan di SMA Negeri 2 Ngawi dengan banyak responden 64 siswa. Hasil uji coba 40 butir soal instrumen tes dengan metode KR-20 menunjukkan bahwa indek reliabilitasnya adalah 0,871. Pengujian keseimbangan kemampuan awal menggunakan uji-t yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dengan uji Liliefors, uji homogenitas dengan uji Bartlett. Hasil uji kemampuan awal menunjukkan bahwa sampel berdistribusi normal, berasal dari populasi yang homogen, dan mempunyai rataan yang sama. Pengujian hipotesis menggunakan anava dua jalan dengan sel tak sama, dengan taraf signifikansi 0,05 yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dengan uji Lilliefors, dan uji homogenitas dengan uji Bartlett. Hasil uji prestasi belajar menunjukkan bahwa sampel berdistribusi normal, dan berasal dari populasi yang homogen. Hasil uji anava menunjukkan (1) H0A ditolak yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara metode kooperatif tipe TGT dan metode ekspositori terhadap prestasi belajar, (2) H0B ditolak yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa dengan minat belajar tinggi, sedang, dan rendah terhadap prestasi belajar, (3) H0AB diterima yang berarti tidak terdapat interaksi yang signifikan antara penggunaan metode pembelajaran dan minat belajar. Pengujian pasca anava menggunakan uji Scheffe’. Hasil komparasi ganda antar kolom (1) F.1-.2 ditolak yang berarti bahwa prestasi belajar siswa dengan minat belajar tinggi lebih baik dari pada siswa dengan minat belajar sedang, (2) F.1-.3 ditolak yang berarti bahwa prestasi belajar siswa dengan minat belajar tinggi lebih baik dari pada siswa dengan minat belajar rendah, (3) F.2-.3 ditolak yang berarti bahwa prestasi belajar siswa dengan minat belajar sedang lebih baik dari pada siswa dengan minat belajar rendah. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan antara pembelajaran metode kooperatif tipe TGT dan metode ekspositori terhadap prestasi belajar matematika yaitu prestasi belajar matematika kelompok siswa yang diajar dengan metode kooperatif tipe TGT lebih baik dari kelompok siswa yang diajar dengan metode ekspositori. (2) Terdapat perbedaan dari tingkat minat belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika yaitu prestasi belajar matematika siswa dengan minat belajar tinggi lebih baik dari siswa dengan minat belajar sedang atau rendah. (3) Terdapat perbedaan dari tingkat minat belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika yaitu siswa dengan minat belajar sedang lebih baik dari siswa dengan minat belajar rendah. (4) Pada metode kooperatif tipe TGT terdapat perbedaan dari tingkat minat belajar terhadap prestasi belajar matematika yaitu prestasi belajar matematika siswa dengan minat belajar tinggi lebih baik dari siswa dengan minat belajar sedang dan prestasi belajar matematika siswa dengan minat belajar sedang lebih baik dari siswa dengan minat belajar rendah. (5) Pada metode ekspositori terdapat perbedaan dari tingkat minat belajar terhadap prestasi belajar matematika yaitu prestasi belajar matematika siswa dengan minat belajar tinggi lebih baik dari siswa dengan minat belajar sedang dan prestasi belajar matematika siswa dengan minat belajar sedang lebih baik dari siswa dengan minat belajar rendah. (6) Pada tingkat minat belajar tinggi terdapat perbedaan dari metode pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika yaitu prestasi belajar siswa yang diajar dengan metode kooperatif tipe TGT lebih baik daripada yang diajar dengan metode ekspositori. (7) Pada tingkat minat belajar sedang terdapat perbedaan dari metode pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika yaitu prestasi belajar siswa yang diajar dengan metode kooperatif tipe TGT lebih baik daripada yang diajar dengan metode ekspositori. (8) Pada tingkat minat belajar rendah terdapat perbedaan dari metode pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika yaitu prestasi belajar siswa yang diajar dengan metode kooperatif tipe TGT lebih baik daripada yang diajar dengan metode ekspositori. ABSTRACT This study aims to determine: (1) Does learning with type TGT cooperative method give better effect to learn mathematics achievement than learning with ekspository method. (2) Are students with high learning interest in learning mathematics perform better than students with interest in learning to moderate or low. (3) Do students with medium interest in learning have better achievement in mathematics than students with low interest. (4) In the cooperative learning method type TGT, which one provides better achievement in mathematics, students with high, moderate, or low learning interest. (5) In the learning with exspository method, which one provides better achievement in mathematics, students with high, moderate, or low learning interest. (6) On the students with high learning interest, which one provides better achievement in mathematics, type TGT cooperative method or exspository methods. (7) On the students with medium learning interest, which one provides better achievement in mathematics, type TGT cooperative method or exspository methods. (8) On the students with low learning interest, which one provides better achievement in mathematics, type TGT cooperative method or exspository methods. The research was conducted in the District Ngawi 2009/2010 school year. Sampling was done by stratified random cluster sampling with a sample of students SMA Negeri 2 Ngawi, SMA Negeri 1 Kendal, and SMA Karya Pembangunan Ngawi, each consisting of one class as experimental class and other as control class. The number of the entire sample is 160 students. Mathematics learning achievement instrument test was conducted in SMA Negeri 2 Ngawi with as many as 64 respondents. Test results on 40 number of test instruments with KR-20 method shows that the reliability index is 0.871. Testing balance in early ability using test-t which prerequisite test was previously done for normality with Liliefors test, test of homogeneity with Bartlett test. Initial ability test result shows that samples distribute normally, which come from a homogeneous population, and have the same mean. Hypothesis testing using two-way anava with unequal cells, with a significance level of 0.05 which prerequisite was previously done, such as normality by Lilliefors test, and test of homogeneity by Bartlett test. Learning achievement test results show that samples distribute noemally, and come from a homogeneous population. Anava test results show (1) H0A is rejected which means there is a significant difference of the type TGT cooperative methods and expository method toward learning achievement, (2) H0B is rejected which means there is significant difference between students with high, moderate, and low learning interest toward learning achievement, (3) H0AB is accepted, meaning there is no significant interaction between the use of teaching methods and learning interests Anava post test using Scheffe test'. Multiple comparison results among columns (1) F.1-.2 rejected which means that the learning achievement of students with high interest in learning is better than students with medium learning interest, (2) F.1-.3 rejected which means that the learning achievements of students with high interest in learning is better than students with low learning interest, (3) F.2-.3 rejected which means that the learning achievement of students with medium learning interest is better than students with low learning interest. Based on the above description we can conclude: (1) There is difference between the type of cooperative learning methods and TGT expository method, that of which mathematics learning achievement on students taught by cooperative type TGT method is better than the ones taught by expository method. (2) There is a difference on students interest toward mathematics learning achievement, that of which students with high interest on mathematics learning is better than the ones with medium or low interest. (3) There is a difference on students interest in learning mathematics toward mathematics learning achievement, that of which students with medium interest on mathematics learning is better than the ones with low interest. (4) There is a difference on students interest toward mathematics learning achievement on cooperative type TGT method, which is students with high interest on mathematics learning is better than the ones with medium interest and students with medium interest on mathematics learning is better than the ones with low interest. (5) There is a difference on students interest toward mathematics learning achievement on expository method, which is students with high interest on mathematics learning is better than the ones with medium interest and students with medium interest on mathematics learning is better than the ones with low interest. (6) On the high learning interest, there is a difference on learning method toward mathematics learning achievement which is learning achievement on students taught by TGT method is better than the ones taught by expository method. (7) On the medium learning interest, there is a difference on learning method toward mathematics learning achievement which is learning achievement on students taught by TGT method is better than the ones taught by expository method. (8) On the low learning interest, there is a difference on learning method toward mathematics learning achievement which is learning achievement on students taught by TGT method is better than the ones taught by expository method.
×
Penulis Utama : Eko Budianto
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S850908107
Tahun : 2010
Judul : Efektivitas metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (tgt) pada pokok bahasan persamaan kuadrat ditinjau dari minat belajar siswa kelas X SMA di Kabupaten Ngawi
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2010
Program Studi : S-2 Pendidikan Matematika
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prog. Studi Pendidikan Matematika-S.850908107-2010
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Budiyono, M.Sc.
2. Drs. Suyono, M.Si.
Penguji :
Catatan Umum : 1645/2010
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.