Aura Oktaviyana Nurfadillah dan Nabila Aisyiyah Rahma, 2025. “Pembuatan Baterai Ion Lithium Berbasis Grafena ”. Program Studi Diploma III Teknik Kimia Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Baterai ion lithium memegang peranan krusial sebagai sumber energi portabel dan penyimpanan energi terbarukan. Penelitian ini berfokus pada evaluasi kinerja anoda berbasis karbon sebagai alternatif material anoda pada ion lithium. Tiga variasi anoda yang diteliti: grafena (Sampel 1), grafit (Sampel 2), dan komposit grafenagrafit 50:50 (Sampel 3), yang diintegrasikan ke dalam baterai silinder tipe 18650 dengan katoda NMC 811.  Pembuatan elektroda katoda dan anoda menggunkana metode NMP based. Komposisi massa pembuatan elektroda katoda dengan perbandingan MA: PVDF: AB sebesar 92%: 5%: 3%. Sedangkan untuk anoda grafena (Sampel 1) sebesar 80%: 10%: 10%, untuk grafit (Sampel 2), dan komposit grafena-grafit 50:50 (Sampel 3), sebesar 93%: 5%: 2%. Karakterisasi material dilakukan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM), Energy Dispersive X-Ray (EDX), dan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). Performa elektrokimia dievaluasi melalui uji kapasitas spesifik, uji siklus, dan uji rate ability. Hasil uji SEM menunjukkan morfologi partikel yang bervariasi: Sampel 1 didominasi bentuk flake-like dengan aglomerasi, Sampel 2 memiliki partikel bulat dan serpihan dengan kepadatan tinggi, sementara Sampel 3 menampilkan keragaman bentuk serpihan yang saling menempel. Analisis EDX mengindikasikan Sampel 3 memiliki rasio karbon tertinggi (94,79% massa) dan oksigen terendah (5,21% massa), menunjukkan komposisi yang lebih murni. Spektrum FTIR pada ketiga sampel mengkonfirmasi keberadaan gugus fungsi alkuna di sekitar 2100-2200 cm⁻¹.  Secara elektrokimia, Sampel 3 menunjukkan kapasitas spesifik discharge awal tertinggi (231,1 mAh/gram) dan efisiensi Coulombic yang sangat baik (98,8% pada siklus 3). Namun, dalam uji siklus, Sampel 1 menunjukkan retensi kapasitas terbaik (kehilangan 10,7%), mengindikasikan stabilitas jangka panjang yang lebih baik pada laju moderat. Kontrasnya, Sampel 3 menampilkan performa rate ability yang paling superior, ditandai oleh kapasitas tertinggi dan retensi paling stabil pada semua C-rate (250,1 mAh/gram pada 0,5 C hingga 229 mAh/gram pada 3 C). Dapat disimpulkan, sampel 3 memiliki keseimbangan antara kapasitas dan rate ability, meskipun harus ada peningkatan pada ketahanan siklusnya.