×
Industri batik di Daerah Bayat Kabupaten Klaten telah mengalami
perkembangan signifikan dengan pemanfaatan teknologi modern dan dukungan
pemerintah daerah melalui pelatihan dan promosi produk. Tanah liat di Daerah
Bayat yang melimpah memiliki kandungan 67 mineral penting (seperti zat besi,
kalsium, magnesium, dan potassium) dengan variasi komposisi kimia yang
berpotensi menghasilkan warna-warna alami (kuning, merah, atau coklat) untuk
batik. Bima Sena Batik sebagai salah satu pelopor industri batik di wilayah
Bayat masih terbatas dalam pemanfaatan tanah liat sebagai pewarna. Penelitian ini mengkaji proses ekstraksi, aplikasi, dan ketahanan warna
dari tanah liat khas Daerah Bayat untuk pengembangan alternatif pewarna alami
yang ramah lingkungan, memperkaya estetika corak dan warna
batik yang khas sekaligus upaya pelestarian tradisi dan kearifan
lokal dalam produksi batik dengan memberikan desain motif penerapannya. Metode
penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode kualitatif dengan
pendekatan action research oleh WR Murhadi (2025) model Kurt Lewin. Data
dikumpulkan melalui observasi langsung pada proses ekstraksi dan aplikasi
pewarnaan, wawancara mendalam dengan pengrajin batik, serta uji laboratorium
untuk menguji kualitas dan ketahanan warna. Analisis data dilakukan secara kualitatif
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tanah
liat khas daerah Bayat sebagai pewarna alami dapat menghasilkan warna yang
efektif dan memiliki ketahanan yang baik terhadap pencucian serta gosokan.
Proses fiksasi dengan kapur dan tunjung terbukti memberikan pengaruh signifikan
terhadap ketahanan warna yang dihasilkan. Jumlah pencelupan tanah liat yang
dilakukan (6x, 10x, dan 15x) berpengaruh terhadap intensitas dan ketahanan
warna pada kain batik. Temuan pengetahuan yang diperoleh setelah mencapai
tujuan penelitian mencakup pemahaman yang mendalam mengenai karakteristik tanah
liat khas daerah Bayat sebagai sumber pewarna alami. Penelitian ini berhasil
mengidentifikasi teknik ekstraksi yang efektif dan metode aplikasi yang dapat
meningkatkan kualitas warna pada kain batik. Studi ini menyoroti pentingnya
fiksasi dalam meningkatkan ketahanan warna, serta dampak positif penggunaan
pewarna alami terhadap lingkungan dan keberlanjutan industri batik.