Penulis Utama : Eko Indra Romadhan
NIM / NIP : D1207594
× ABSTRAKSI Belakangan ini bangsa Indonesia sering tertimpa bencana baik bencana dari ulah manusia itu sendiri maupun bencana yang datangnya dari alam seperti banjir, tanah longsor, gunung meletus dan sebagainya. Namun yang sering terjadi adalah peristiwa banjir dikarenakan intensitas hujan di sebagian wilayah Indonesia sangat tinggi. Oleh karena itu banyak daerah-daerah di tanah air yang menjadi korban banjir salah satunya adalah desa Banjarjo yang terletak di Kabupaten Bojonegoro. Desa yang terletak tepat di pinggir sungai Bengawan Solo ini kerap menjadi korban banjir yang sangat merugikan warganya. Dalam situasi bencana, kebutuhan masyarakat akan berita-berita bencana menjadi meningkat tajam. Media yang menyajikan berita bencana bisa dari media cetak maupun media elektronik. Namun diantara media-media yang ada, media elektronik khususnya televisi yang memiliki pengaruh paling besar terhadap audiens. Namun tanpa disadari televisi dalam menyajikan suatu berita bencana terkadang memunculkan suatu realitas yang sebenarnya hal tersebut biasa saja tetapi diolah dan dikemas menjadi menarik dan terkadang dramatis. Ketika seseorang menonton berita bencana di televisi telah terpenuhi suatu kebutuhan informasi. Namun kini bagaimana mereka mengolah informasi tersebut dari berbagai pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya. Hal inilah yang dapat membedakan persepsi orang yang satu dengan yang lain dalam menerima dan menganalisis informasi yang didapat. Oleh sebab itu melalui metode deskriptif kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pemberitaan bencana di televisi, apakah mereka mendapatkan perasaan yang berbeda ketika menonton berita bencana di televisi. Penelitian ini memakai memakai metode analisis interaktif Sutopo yang terdiri dari reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini didapat bahwa masyarakat desa dalam menonton berita bencana di televisi sudah menganggap bahwa tidak sepenuhnya berita di televisi benar adanya. Mereka beranggapan bahwa dalam penayangan berita terkadang terlalu didramatisir padahal dalam kenyataannya hal tersebut biasa saja. Mereka menerima seluruh informasi dari televisi hanya sebagai pemenuhan kebutuhan saja. Oleh karena itu sebaiknya bagi insan pertelevisian dalam menayangkan berita khususnya berita bencana diperlukan perencanaan yang baik agar masyarakat tidak bingung terhadap informasi yang diberikan. ABSTRACT Lately Indonesian nation often borne down upon by a good disaster of disaster from act of human being of and also it self its incoming disaster from nature of like floods, landslide, mount erupt etcetera. But which is often happened is floods event because of rain intensity in this part of Indonesia region very high. Therefore many area in fatherland becoming floods victim one of them is countryside Banjarjo which is located in Sub-Province Bojonegoro. located Countryside precisely in periphery of this river Bengawan Solo is frequent become the very harming floods victim of its citizen. In disaster situation, requirement of society of disaster news will become to mount sharply. Media presenting disaster news can from media print and also electronic media. But among existing media, electronic media specially television owning biggest influence to audiens. But unconsciously television in presenting disaster news sometimes peep out reality which in fact run of the mill the mentioned but processed and tidy become to draw and dramatic sometimes. When someone look on the disaster news in television have been fufilled by information requirement. But nowadays how the them mengolah information from various experience and knowledge owned. This matter can differentiate the perception one who is one with other in accepting and analysing got information. On that account passing descriptive method qualitative, this research aim to to know the society perception to disaster news in television, they get the different feeling when look on the disaster news in television. This research hence hence method analyse the interaktif Sutopo consisted of by the data discount, data presentation and conclusion withdrawal. In this research got by that countryside society in look on the disaster news in television have thought well of though in displaying information nya which there still not yet real correct fully and each every displaying news specially floods too dramatizing of real situation. They accept entire/all information from television only as just just requirement accomplishment. Therefore better to television mankind in displaying news specially disaster news needed by a good planning to be society do not confuse to given information.
×
Penulis Utama : Eko Indra Romadhan
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : D1207594
Tahun : 2010
Judul : Berita bencana dan persepsi khalayak (studi analsis deskriptif tentang aktifitas menonton berita bencana di televisi dan persepsi keluarga Desa Banjarjo Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur)
Edisi :
Imprint : Surakarta - FISIP - 2010
Program Studi : S-1 Ilmu Komunikasi Non Reguler
Kolasi :
Sumber : UNS-FISIP Jur. Ilmu Komunikasi-D.1207594-2010
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Drs. Haryanto M.Lib
2. Mahfud Anshori, S.Sos
Penguji :
Catatan Umum : 1646/2010
Fakultas : Fak. ISIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.