Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan masalah sosial dan nilai moral yang terkandung dalam antologi cerpen Cerobong Tua Terus Mendera karya Raudal Tanjung Banua serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar cerpen di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Cerpen sebagai salah satu bentuk karya sastra memiliki potensi besar dalam menyampaikan refleksi kehidupan masyarakat serta penanaman nilai-nilai moral. Dalam konteks pembelajaran Bahasa Indonesia, cerpen dapat digunakan sebagai media alternatif yang efektif untuk membentuk kesadaran sosial dan karakter peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah antologi cerpen Cerobong Tua Terus Mendera, serta wawancara dengan guru dan peserta didik SMK. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumen dan wawancara, sedangkan teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam antologi cerpen tersebut ditemukan masalah sosial dan nilai moral yang terkandung dalam beberapa cerpen. Terdapat tujuh jenis masalah sosial, yaitu kemiskinan, kejahatan, disorganisasi keluarga, masalah generasi muda, peperangan, masalah lingkungan hidup, dan birokrasi. Jenis masalah sosial yang paling banyak ditemukan adalah masalah sosial kemiskinan, sebanyak 8 data. Sedangkan jenis masalah sosial yang paling sedikit adalah peperangan, sebanyak 1 data. Selain itu, ditemukan enam jenis nilai moral menurut teori Suseno, seperti kejujuran, nilai otentik, tanggung jawab, keberanian, kerendahan hati, serta sikap realistik dan kritis. Jenis nilai moral yang paling ditemukan adalah nilai bertanggung jawab sebanyak 4 data, dan yang paling sedikit adalah nilai kerendahan hati dan nilai realistik serta kritis dengan masing-masing sebanyak 1 data. Temuan ini menunjukkan bahwa masalah sosial dan nilai moral dalam antologi cerpen tersebut layak digunakan sebagai bahan ajar sastra di SMK, karena relevan dengan kehidupan peserta didik dan dapat mendukung penguatan karakter dalam pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis Kurikulum Merdeka.