×
Tugas akhir ini mengkaji pertumbuhan bibit jahe
merah dengan komposisi media tanam serta kelayakan ekonominya melalui analisis
usaha tani. Latar belakang didasari oleh tingginya permintaan jahe merah namun
produksi masih tergolong rendah. Hal ini dikarenakan jahe merah hanya dapat
diperbanyak dengan rimpang. Metode yang digunakan meliputi percobaan lapang
dengan 4 perlakuan media tanam diantaranya adalah campuran dari sekam, pupuk
kandang, dan tanah dengan perbandingan 1:1:1 (P1), 1:2:1 (P2), 2:1:1 (P3), dan 1:1:2 (P4). Pertumbuhan yang
diamati meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun dan dilakukan rutin setiap 1
minggu sekali. Analisis usaha tani yang dilakukan meliputi analisis biaya,
penerimaan, pendapatan, R/C ratio, B/C ratio, dan BEP. Selain itu, melakukan
wawancara langsung kepada pedagang empon-empon dan jamu serta kuisioner melalui
google form pada mahasiswa khususnya pertanian sebanyak 30 responden.
Hal ini bertujuan untuk menggali minat konsumsi jahe merah dan keterlibatan
dalam budidaya. Hasil percobaan menunjukkan P1 memberikan pertumbuhan terbaik
dengan 44 bibit yang tumbuh. Selain itu, hasil analisis usaha tani menunjukkan
bahwa perlakuan P1 juga merupakan perlakuan yang paling efisien secara ekonomi.
Hal ini ditunjukkan oleh nilai pendapatan tertinggi, R/C ratio dan B/C ratio
tertinggi, serta titik impas (BEP) terendah dibandingkan perlakuan lainnya. Data
wawancara mendukung temuan bahwa konsumsi jahe merah tinggi, tetapi sangat
sedikit yang menanam, menunjukkan peluang besar bagi pembibitan. Oleh
karena itu, komposisi seimbang antara sekam, pupuk kandang, dan tanah
disarankan untuk digunakan dalam pembibitan jahe merah secara skala usaha tani
kecil maupun besar.