ABSTRAKGravito Putra Herdana Kurniawan, 2025, Kajian Pengaruh PenambahanSilica Fume 9% Sebagai Pengganti Semen dan Variasi Abu Batu SebagaiPengganti Agregat Halus Terhadap Setting Time dan Kuat Tekan Awal BetonMemadat Sendiri. Tugas Akhir, Program Studi S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik,Universitas Sebelas Maret, Surakarta.Perkembangan pesat di bidang konstruksi didukung dengan perkembanganmaterial, salah satunya beton. Salah satu inovasi yang mendukung adalahpeningkatan kualitas beton. Beton memadat mandiri merupakan beton yang mampumengalir sendiri dan memadat tanpa menggunakan alat pemadat eksternal sepertivibrator. Penggunaan material konstruksi yang ramah lingkungan menjadikebutuhan penting untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan. Abu batusebagai substitusi parsial agregat halus menjadi salah satu solusi berkelanjutan.Penggunaan silica fume sebagai pengganti semen juga dipakai untuk memperkuatbeton SCC. Penelitian ini mengkaji pengaruh variasi abu batu dan silica fumeterhadap setting time dan kuat tekan awal beton memadat mandiri.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental. Rancangancampuran beton menggunakan silica fume 9?ri massa semen sebagai substitusisemen dan variasi abu batu 0%; 2,5%; 5%; 7,5%; 10%; dan 12,5?ri massaagregat halus sebagai substitusi agregat halus. Benda uji berbentuk silinderberdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm dan kubus berdimensi lebar 20 cm, panjang 20cm dan tinggi 14 cm. Beton segar diuji workabilitasnya untuk mengetahui apakahmemenuhi persyaratan beton memadat mandiri. Pengujian setting time menggukanalat penetrometer. Sementara Pengujian kuat tekan awal dan dilakukan pada umur3 dan 7 hari menggunakan Compression Testing Machine.Benda uji yang dihasilkan memenuhi syarat sebagai beton memadat mandiri. Hasildari pengujian setting time menghasilkan bahwa penambahan abu batumempercepat initial setting time dan final setting time. Hasil pengujian kuat tekanawal beton berumur 3 hari memadat mandiri dengan silica fume 9?n variasiabu batu 0%; 2,5%; 5%; 7,5%; 10%; dan 12,5% masing-masing sebesar 34,33 MPa,39,03 MPa, 40,93 Mpa, 33,58 MPa, 29,71 MPa, dan 28,62 MPa. Hasil kuat tekanawal beton berumur 7 hari memadat mandiri dengan silica fume 9?n variasi abubatu 0%; 2,5%; 5%; 7,5%; 10%; dan 12,5% masing-masing sebesar 39,89 MPa,43,87 MPa, 47,85 Mpa, 40,08 MPa, 35,08 MPa, dan 33,39 MPa.Nilai kuat tekanawal beton memadat mandiri maksimum terjadi pada kadar abu batu 5%.Penambahan abu batu secara optimal meningkatkan kuat tekan awal beton memadatmandiri karena dapat meningkatkan interlocking antar material penyusun beton.Penambahan abu batu secara berlebihan mempercepat setting time beton memadatmandiri karena sifatnya yang kering sehingga cukup banyak menyerap air danmenurunkan kuat tekan awal.ABSTRACTGravito Putra Herdana Kurniawan, 2025. A Study on the Effect of 9% SilicaFume as a Cement Substitute and Varying Stone Dust Content as a FineAggregate Substitute on the Early Setting Time and Compressive Strength ofSelf-Compacting Concrete. Undergraduate Thesis, Civil Engineering StudyProgram, Faculty of Engineering, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.The rapid development in the construction sector is supported by advancements inconstruction materials, particularly concrete. One of the innovations contributingto this development is the improvement of concrete quality. Self-compactingconcrete (SCC) is a type of concrete that can flow and compact under its own weightwithout the need for external vibration tools. The use of environmentally friendlyconstruction materials has become an important necessity to reduce environmentaldamage. Stone dust, as a partial replacement for fine aggregate, is one of thesustainable solutions. The use of silica fume as a cement substitute is also appliedto enhance the strength of SCC. This study investigates the influence of varyingstone dust content and silica fume on the early compressive strength and settingtime of self-compacting concrete.The method used in this research is experimental. The concrete mix designincorporated 9% silica fume by weight of cement as a cement replacement andstone dust at 0%, 2.5%, 5%, 7.5%, 10%, and 12.5% by weight of fine aggregate asa partial replacement. The test specimens were cylindrical (15 cm in diameter and30 cm in height) and cubic (20 cm × 20 cm × 14 cm). Fresh concrete was tested forits workability to ensure it met the criteria of self-compacting concrete. The settingtime was tested using a penetrometer. Meanwhile, early compressive strength wastested at 3 and 7 days using a Compression Testing Machine.The test specimens met the requirements for self-compacting concrete. The settingtime test results showed that the addition of stone dust accelerated both initial andfinal setting times. The results of the 3-day early compressive strength for SCC with9% silica fume and stone dust contents of 0%, 2.5%, 5%, 7.5%, 10%, and 12.5%were 34.33 MPa, 39.03 MPa, 40.93 MPa, 33.58 MPa, 29.71 MPa, and 28.62 MPa,respectively. The 7-day compressive strengths were 39.89 MPa, 43.87 MPa, 47.85MPa, 40.08 MPa, 35.08 MPa, and 33.39 MPa, respectively. The highest earlycompressive strength of SCC was achieved at 5% stone dust content. Optimaladdition of stone dust enhances the early compressive strength of SCC by improvingthe interlocking between the constituent materials. However, excessive addition ofstone dust accelerates the setting time of SCC due to its dry nature, which causessignificant water absorption and reduces early compressive strength