Destian Wijayanto. H0417017. 2025. Hubungan Karakteristik dengan Partisipasi Petani dalam Program Corporate Farming di Kecamatan Kuwarasan Kabupaten Kebumen. Dibimbing oleh Dr. Ir. Emi Widiyanti, S.P., M.Si. dan Eksa Rusdiyana, S.P., M.Sc, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sektor pertanian di Kabupaten Kebumen, khususnya di Kecamatan Kuwarasan, memegang peran penting dalam perekonomian daerah. Namun, dominasi petani gurem dengan lahan sempit (<0>Untuk mengatasi hal ini, pemerintah meluncurkan Program Corporate Farming yang bertujuan mengonsolidasikan lahan kecil dan meningkatkan efisiensi produksi melalui pendampingan kelembagaan, teknologi, dan akses pasar. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi petani, yang dipengaruhi oleh karakteristik seperti usia, pendidikan, luas lahan, pengalaman bertani, dan pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik petani, tingkat partisipasi, dan hubungan antara karakteristik petani dengan partisipasi petani dalam Program Corporate Farming di Kecamatan Kuwarasan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional. Sampel penelitian terdiri dari 30 petani yang dipilih secara acak dari 92 peserta program. Analisis data menggunakan aplikasi IBM SPSS 27. Data dianalisis untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi partisipasi petani. Hubungan antara karakteristik petani dengan partisipasi petani menunjukkan bahwa pendidikan non-formal berpengaruh positif dan signifikan pada semua tahap partisipasi. Pendapatan usahatani juga berpengaruh positif pada tahap perencanaan dan pemanfaatan hasil, sementara pendapatan luar usahatani cenderung mengurangi partisipasi. Pengalaman bertani hanya berpengaruh positif pada tahap pemanfaatan hasil. Temuan ini mengindikasikan bahwa peningkatan pendidikan non formal dan pendapatan usahatani dapat mendorong partisipasi petani dalam program. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar Dinas Pertanian dan BPP Kuwarasan meningkatkan konsolidasi lahan dan strategi pendampingan untuk memaksimalkan partisipasi petani. Petani juga disarankan lebih aktif dalam kegiatan kelompok tani, sementara kelompok tani yang sukses dapat mengadakan workshop atau pameran untuk menarik minat petani lain. Pemerintah daerah diharapkan mempermudah akses pelayanan bagi kelompok tani. Dengan demikian, Program Corporate Farming dapat lebih efektif dalam memberdayakan petani gurem dan meningkatkan produktivitas pertanian di Kecamatan Kuwarasan.