Pada masa krisis ekonomi dan moneter semua sektor baik industri mapun sektor perbankan mengalami keterpurukan. Kecuali lembaga keuangan dibidang pembiayaan, yaitu lembaga pembiayaan. Hal tersebut dikarenakan Pertama, lembaga pembiayaan tidak banyak berhutang pada lembaga internasional atau melakukan hutang dengan pihak luar negeri (dalam bentuk dollar), sehingga pada saat nilai rupiah merosot tajam terhadap dollar US tidak banyak mempengaruhi aktivitas pembiayaan kepada konsumen. Kedua, lembaga pembiayaan memiliki potensi pasar yang relatif cukup besar karena rendahnya produksi dan dapat terjangkau oleh golongan ekonomi lemah (golongan menengah mapun bawah) yang merupakan kalangan pasar terbesar di Indonesia.

Di sisi lain, lembaga pembiayaan memegang peranan penting mengingat bahwa sektor usaha berperan cukup strategis dalam perekonomian nasional. Pertama, lembaga pembiayaan meliputi jumlah unit usaha yang cukup besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi masyarakat. Kedua, lembaga pembiayaan memiliki potensi yang cukup besar dalam penyerapan tenaga kerja. Ini terbukti ketika lembaga pembiayaan menjadi marak dan berkembang pada tiga tahun terakhir.

Permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah Apakah faktor karakteristik pelanggan yang meliputi, umur, jumlah pendapatan, jumlah tanggungan keluarga dan jenis pekerjaan berpengaruh secara nyata terhadap permintaan kredit pada lembaga pembiayaan serta diantara faktor karakteristik pelanggan, manakah yang paling berpengaruh terhadap permintaan kredit pada lembaga pembiayaan di Kecamatan Pasar Kliwon.

Berdasarkan pada permasalahan tersebut, diajukan hipotesis yaitu faktor karakteristik responden yang meliputi, umur, jumlah pendapatan, jumlah tanggungan keluarga dan jenis pekerjaan berpengaruh secara nyata terhadap permintaan kredit serta Diantara karakteristik pelanggan, faktor jumlah pendapatan pelanggan merupakan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap permintaan kredit pada lembaga pembiayaan di Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta. Metode analisis data menggunakan analisis “regresi linier berganda” dilanjutkan dengan uji statistik yaitu uji t (uji parsial), uji F (analisis varian) serta uji asumsi klasik.

Berdasarkan analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa faktor umur, jumlah pendapatan, jumlah tanggungan keluarga dan jenis pekerjaan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan kredit pada lembaga pembiayaan di Kecamatan Pasar Kliwon. Sedangkan jumlah pendapatan merupakan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap jumlah permintaan kredit. Berdasarkan uji F menunjukkan bahwa keempat variabel berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah permintaan kredit pada lembaga pembiayaan di Kecamatan Pasar Kliwon.

Berdasarkan hasil analisis data maka disarankan kepada lembaga pembiayaan untuk mengkonsentrasikan pasar pada kelompok jumlah pendapatan yang paling banyak di Kecamatan Pasar Kliwon yaitu pendapatan antara Rp 2.000.000,00 sampai Rp 4.000.000,00; untuk lebih proaktif dalam menawarkan produknya di lingkungan masyarakat yang bukan pegawai negeri tentunya dengan berbagai alternatif yang meringankan bagi mereka dan proses yang cepat serta bunga pinjaman yang menarik; sosialisasi guna pengenalan produk-produknya sehingga dapat dikenali masyarakat dan pada akhirnya dapat memberikan sumbangsih bagi masyarakat dalam hal pemberian kredit lunak untuk pengembangan usaha terutama di Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta; dan untuk lebih meningkatkan profesionalismenya dengan meningkatkan sumber daya manusianya yang handal dan mampu untuk mengatur kredit dengan baik