Proyek pembangunan Rusun X Kota Semarang mengalami keterlambatan yang disebabkan oleh kesalahan dalam dokumen perencanaan, perubahan desain dari pemilik proyek, kondisi cuaca yang buruk, dan keterlambatan dalam penyediaan material. Untuk mengatasi kendala tersebut, dilakukan percepatan proyek dengan menerapkan penambahan jam kerja dan penambahan jumlah tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan durasi dan biaya proyek setelah percepatan menggunakan kedua alternatif tersebut, serta menganalisis alternatif yang lebih efisien dalam mempercepat waktu penyelesaian proyek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif serta metode time cost trade off untuk mengoptimalkan durasi dan biaya melalui penambahan jam kerja dan jumlah tenaga kerja, yang diterapkan pada pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan percepatan, serta dimulai dari pekerjaan yang memiliki nilai cost slope terendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua alternatif dapat menghasilkan durasi optimal yang sama, yaitu 85,8 hari kerja, dengan biaya optimal masing-masing untuk penambahan jam kerja sebesar Rp 14.318.140.772,61 dan penambahan jumlah tenaga kerja sebesar Rp 14.317.958.320,69. Berdasarkan hasil perbandingan efisiensi durasi dan biaya, penambahan jumlah tenaga kerja memberikan efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan penambahan jam kerja.