Penelitian ini membahas perbandingan antara dua metode penyambungan tulangan pada pekerjaan struktur kolom bangunan gedung, yaitu sistem coupler rebar dan overlap joint. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meninjau efisiensi kedua metode tersebut dari segi metode kerja, biaya, dan waktu pelaksanaan. Studi dilakukan pada proyek pembangunan Gedung Unsoed–Mandiri Creativepreneur di Purwokerto, dengan objek kolom beton bertulang berukuran 60 × 60 cm di lantai dua. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan komparatif, melalui analisis data sekunder, observasi lapangan, serta perhitungan volume pekerjaan, biaya, dan durasi pelaksanaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode coupler rebar lebih unggul dalam hal efisiensi penggunaan material dan ruang kerja dibandingkan overlap joint, yang cenderung lebih sederhana namun boros material. Dari sisi biaya, penggunaan coupler rebar menghasilkan penghematan sebesar Rp 4.417.500,59 dibandingkan dengan overlap joint. Dari segi waktu, metode coupler rebar juga lebih cepat dengan waktu pengerjaan selama 9 hari, sedangkan overlap joint membutuhkan 10 hari.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa sistem coupler rebar lebih efektif dan efisien untuk digunakan pada proyek berskala besar dengan keterbatasan ruang dan waktu. Namun demikian, overlap joint masih relevan diterapkan pada proyek berskala kecil hingga menengah. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan pelatihan tenaga kerja dan penyusunan standar nasional terkait penggunaan coupler rebar.