Penelitian ini membahas keterkaitan antara kinerja transportasi laut dan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan dasar di Kepulauan Karimunjawa, khususnya pendidikan dan kesehatan. Wilayah kepulauan yang dipisahkan oleh laut memerlukan moda transportasi laut sebagai penghubung utama antarpulau. Namun kondisi lapangan menunjukkan bahwa sistem transportasi laut belum mendukung secara optimal mobilisasi masyarakat untuk mengakses layanan dasar, terutama di pulau-pulau kecil yang belum memiliki fasilitas tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif dan metode kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif, Geographic Information System (GIS), serta skoring. Data diperoleh melalui observasi lapangan, wawancara, dan studi dokumen dari tahun 2023 hingga 2025. Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja transportasi laut berada dalam kategori sedang, dengan kendala utama berupa frekuensi pelayaran yang rendah dan jadwal transportasi laut yang tidak sesuai dengan jam operasional pelayanan dasar. Hanya tersedia satu transportasi laut, KM Banawa Nusantara 98, yang melayani kebutuhan transportasi masyarakat antarpulau. Selain itu, keterbatasan fasilitas pendidikan tingkat SLTP dan pelayanan kesehatan yang hanya tersedia di pulau-pulau tertentu menyebabkan masyarakat harus mencari alternatif, seperti tinggal di kos atau menitipkan anak di pulau lain. Beberapa inisiatif lokal seperti subsidi transportasi bagi peserta telah dilakukan sebagai solusi. Persebaran fasilitas dasar masih belum merata dan tidak semua kebutuhan dapat terlayani secara tepat waktu. Kinerja transportasi laut yang belum memadai berdampak langsung pada keterbatasan akses masyarakat terhadap layanan pendidikan dan kesehatan.