Tingkat literasi di Indonesia masih tergolong rendah, termasuk kesadaran masyarakat dalam melestarikan budaya lokal. Salah satu contohnya adalah relief Ramayana di Candi Penataran, Blitar, yang mulai jarang dikenali, khususnya oleh anak-anak usia sekolah dasar. Padahal, relief ini memuat nilai-nilai historis, moral, dan budaya. Perancangan ini bertujuan untuk merepresentasikan kembali kisah Ramayana dari relief Candi Penataran ke dalam media komik visual yang menarik dan edukatif untuk anak usia 9–12 tahun. Proses perancangan meliputi observasi langsung ke lokasi, dokumentasi, wawancara dengan ahli, serta pengembangan alur cerita dan ilustrasi berdasarkan prinsip visual storytelling. Komik ini tetap mempertahankan bentuk asli karakter relief namun disesuaikan dengan pemahaman anak-anak. Karya ini juga direncanakan untuk dikembangkan menjadi bentuk motion comic agar lebih interaktif. Diharapkan, hasil akhir dari perancangan ini dapat menjadi alternatif media pembelajaran sejarah dan budaya yang menyenangkan, sekaligus meningkatkan minat anak-anak terhadap warisan budaya Indonesia.