Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh indeks inklusi keuangan digital terhadap pertumbuhan ekonomi berdasarkan kelompok negara dengan tingkat pendidikan di atas rata-rata (2) mengetahui pengaruh indeks inklusi keuangan digital terhadap pertumbuhan ekonomi berdasarkan kelompok negara dengan tingkat pendidikan di bawah rata-rata. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari sumber resmi, yaitu Global Findex, World Development Indicators, dan United Nations Development Programme (UNDP). Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 122 negara dunia. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi dengan teknik Ordinary Least Squares (OLS). Hasil penelitian pada negara dengan tingkat pendidikan di atas rata-rata membuktikan bahwa (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara indeks inklusi keuangan digital terhadap pertumbuhan ekonomi, (2) tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel population growth terhadap pertumbuhan ekonomi, (3) tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel employment to population ratio dan inflation terhadap pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya, hasil penelitian pada negara dengan tingkat pendidikan di bawah rata-rata membuktikan bahwa (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara indeks inklusi keuangan digital terhadap pertumbuhan ekonomi, (2) terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara variabel population growth terhadap pertumbuhan ekonomi, (3) tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel employment to population ratio dan inflation terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil penelitian ini mendukung bahwa pemerataan akses serta pemanfaatan teknologi dalam sektor layanan keuangan digital, yang disertai oleh peran pendidikan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.