×
Pewarna sintesis biasa digunakan dalam industri pangan, meskipun beberapa
diantaranya diketahui memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Sebagai alternatif,
pewarna alami dari ekstrak daun jati (Tectona grandis Linn.f.) berpotensi
digunakan karena selain menghasilkan warna alami, juga mengandung senyawa
bioaktif yang bersifat antioksidan. Secara kultural, daun jati telah dimanfaatkan
masyarakat Indonesia sebagai pewarna makanan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji karakteristik ekstrak pigmen daun jati terhadap variasi suhu dan pH,
meliputi stabilitas warna, aktivitas antioksidan, serta perubahannya setelah
penyimpanan 30 hari. Perlakuan suhu meliputi pasteurisasi High Temperature
Short Time (HTST) 72°C selama 15 detik, Low Temperature Long Time (LTLT)
63°C selama 30 menit, dan sterilisasi 121°C selama 15 menit pada pH 5,8. Variasi
pH yang digunakan yaitu 3,5; 4,5; dan 5,5 pada suhu ruang (25°C). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa suhu tinggi, terutama pada proses sterilisasi, menyebabkan
penurunan terbesar terhadap stabilitas warna yang ditandai oleh turunnya parameter
(L*, a*, b*, C*, dan h°) terhadap kontrol serta ΔE tertinggi dan penurunan kapasitas
antioksidan (Total Fenolik, DPPH, FRAP) ekstrak pigmen daun jati baik sebelum
dan setelah penyimpanan. Sebaliknya, perlakuan HTST dan LTLT menunjukkan
hasil yang tidak beda nyata dalam mempertahankan kualitas warna sebelum
penyimpanan, tetapi setelah penyimpanan, HTST lebih dapat mempertahankan
penurunan parameter a* dan C* bahkan lebih rendah dibanding kontrol. HTST juga
menghasilkan kapasitas antioksidan tertinggi sebelum penyimpanan dan penurunan
terkecil setelah penyimpanan (tidak beda nyata dengan LTLT). Variasi pH
menunjukkan bahwa semakin rendah pH (5,5–3,5), semakin besar nilai parameter
warna sebelum penyimpanan dan semakin kecil penurunan parameter warna setelah
penyimpanan dibanding kontrol. Namun, pada hasil kapasitas antioksidan, pH
semakin rendah menunjukkan nilai kapasitas antioksidan semakin kecil sebelum
penyimpanan dan semakin besar penurunan dibanding kontrol setelah
penyimpanan. Sehingga pada pH rendah memiliki stabilitas warna yang baik tetapi
tidak dengan kapasitas antioksidannya begitupun sebaliknya. Hal ini menunjukkan
bahwa peningkatan stabilitas warna tidak selalu sejalan dengan peningkatan sifat
fungsional dari ekstrak yang diuji