Peningkatan pembangunan infrastruktur jalan menyebabkan ketersediaan agregat alami semakain berkurang sehingga diperlukan inovasi bahan pengisi campuran aspal. Limbah plastik merupakan salah satu solusi inovatif yang dapat dimanfaatkan guna mengurangi jumlah limbah yang semakin banyak. Plastik yang memiliki sifat kakuu dan tahan terhadap suhu tinggi dapat dipertimbangkan sebagai bahan substitusi agregat pada campuran aspal.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh substitusi fine aggregate dengan kombinasi limbah plastik High Density Polyethylene (HDPE) dan Polypropylene (PP) terhadap karakteristik Marshall pada campuran Hot Rolled Sheet-Wearing Course (HRS-WC). Limbah plastik berperan untuk menggantikan agregat lolos saringan No.4 dan tertahan pada saringan No.8 dengan variasi kombinasi kadar HDPE dan PP, yaitu 0%:0% (konvensional), 25%:75%, 50%:50%, 75%:25%. Hasil pengujian volumetrik dan Marshall bertujuan untuk mengidentifikasi nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) dari campupran HRS-WC. Campuran dengan kombinasi limbah plastik memiliki nilai KAO yang lebih rendah dibandingkan KAO campuran aspal konvensional. KAO campuran konvensional memiliki nilai tertinggi sebesar 7,13%. Campuran dengan kombinasi HDPE 25%:PP 75% memiliki KAO 6,53%. Untuk kadar kombinasi sebanding 50% menghasilkan KAO sebesar 6,37%. Pada campuran kombinasi HDPE 75%:25% diperoleh KAO terendah sebesar 6,24%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan kombinasi limbah plastik HDPE dan PP sebagai bahan substitusi agregat halus dapat berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan kinerja campuran HRS-WC. Kombinasi HDPE dan PP dapat meningkatkan nilai stabilitas sebesar tiga hingga empat kali lipat dibandingkan campuran konvensional, serta menghasilkan karakteristik volumetrik yang lebih optimal. Komposisi campuran dengan dominasi HDPE sebesar 75% dinilai paling efektif karena menghasilkan nilai VIM paling rendah dan stabilitas tertinggi, disertai nilai flow di atas batas spesifikasi. Nilai VIM yang rendah menunjukkan rongga udara dalam campuran lebih sedikit sehingga meningkatkan kerapatan dan kekedapan campuran terhadap air. Nilai stabilitas yang tinggi dapat mengindikasikan ketahanan campuran yang tinggi terhadap deformasi plastis akibat beban lalu lintas.