Pertumbuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia menimbulkan peningkatan jumlah limbah konstruksi, salah satunya limbah beton dari hasil pengujian laboratorium yang belum dimanfaatkan secara optimal. Di sisi lain, kebutuhan agregat alam untuk campuran aspal terus meningkat, yang berpotensi menyebabkan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan beton sisa pengujian sebagai substitusi agregat kasar dalam campuran Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC) serta mengevaluasi karakteristik agregat dan kinerja campuran aspal berdasarkan uji Marshall.Penelitian dilakukan melalui metode eksperimental di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret dengan menggunakan variasi kadar substitusi agregat kasar oleh beton sisa pengujian sebesar 0%, 20%, 40%, dan 60%. Bahan utama yang digunakan meliputi agregat alami dari kuari Boyolali dan beton sisa pengujian kuat tekan mutu K-250 hingga K-300. Pengujian dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisik agregat, seperti uji abrasi, berat jenis, penyerapan, kelekatan, butir pipih dan lonjong, kadar rongga agregat halus, serta uji impact. Kemudian, dilakukan pengujian karakteristik Marshall yang meliputi stabilitas, flow, VIM (voids in the mix), VMA (voids in mineral aggregate), VFB (voids filled with bitumen), dan Marshall quotient dengan variasi kadar aspal dari 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, dan 6,5%. Hasil uji karakteristik Marshall menunjukkan bahwa semakin besar kadar substitusi beton sisa pengujian, maka semakin tinggi nilai stabilitas pada campuran AC-WC. Berdasarkan parameter Marshall melalui kadar aspal yang memenuhi tiap aspek dari spesifikasi, didapatkan kadar aspal optimum yang cenderung stabil dan konsisten berapapun substitusi kadar beton sisa pengujian berkisar dari 5,80% hingga 5,95%.