Latar Belakang : Kebisingan merupakan suara yang tidak diinginkan yang dapat merugikan kesehatan secara auditori dan non auditori. Kebisingan yang melebihi nilai ambang batas akan menyebabkan gangguan pendengaran sehingga perlu adanya pengawasan kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Telinga (APT). Dari data sekunder pengukuran kebisingan terdapat intensitas bising melebihi nilai ambang batas dengan nilai 90 dB di area stamping. Berdasarkan observasi yang dilakukan di lapangan menunjukkan bahwa beberapa pekerja masih belum patuh dalam menggunakan alat pelindung telinga. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perilaku kepatuhan penggunaan APT dari intervensi berupa sosialisasi bulletin dengan materi peta kebisingan, dampak dari bising dan data diagnosis gangguan pendengaran.

Metode : Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan teknik purposive sampling. Jumlah sampel yang diambil terdiri dari 36 pekerja dan 4 cadangan pada pekerja stamping shift I. Kepatuhan penggunaan APT dinilai melalui formulir observasi dan penilaian setelah intervensi dilakukan pada hari ke dua dan ke lima. Analisis data berupa analisis bivariat menggunakan uji McNemar.

Hasil : Dari hasil uji McNemar, terlihat bahwa perbedaan tingkat kepatuhan antara sebelum dan sesudah dilakukan intervensi signifikan secara statistik. Pada hari ke 2, nilai p-value sebesar 0,003, sedangkan pada hari ke-5 sebesar 0,001.

Simpulan : Hasil uji dari kedua nilai ini lebih kecil dari 0,05, dapat disimpulkan bahwa intervensi yang dilakukan efektif dalam meningkatkan kepatuhan pekerja dalam menggunakan APT.