Pada era modern seperti sekarang, data serta informasi dapat diakses dengan sangat mudah melalui internet. Membuka celah peluang bagi individu yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindak pencurian ide dan kreatifitas, baik sengaja maupun tidak disengaja. Dorongan seseorang untuk melakukan plagiarisme lumrah terjadi di lingkungan akademik, salah satu contohnya adalah produk intelektual seperti karya ilmiah. Faktor pendukung yang mampu mempengaruhi berasal dari ketidaktahuan atau kurangnya edukasi terkait tata cara penulisan yang tepat pada karya tulis ditambah kurangnya kesadaran masyarakat terkait hak intelektual sehingga menganggap hal tersebut sebagai legal. Situasi makin keruh dengan diluncurkannya situs website atau aplikasi ChatGPT berbasis AI atau Artificial Intelligence yang memiliki tujuan guna mempermudah pekerjaan manusia. Mesin ini akan generate akumulasi data yang tersebar di internet kemudian merangkumnya menjadi satu, sayangnya sumber atau orisinalitasnya masih patut diragukan.Mengingat permasalahan di atas tadi, maka dibutuhkan wadah edukasi yang mampu mengajarkan kepada masyarakat tentang betapa pentingnya tata cara penulisan dan hak intelektual. Media yang digunakan perlu memiliki visual yang menarik menyesuaikan dengan subjek pembelajar yang masih berada difase remaja sehingga minat literasi bertambah. Kampanye media sosial dengan jenis infografis dinilai cocok menjadi solusi terbaik pengaplikasian yang efektif dan menarik terhadap para remaja untuk memahami dan menghindari isu tersebut.