Jenis domba lokal yang banyak dijumpai adalah Domba Ekor Tipis (DET) karena memiliki keunggulan diantaranya tingkat reproduksi yang baik, sering beranak kembar, dan relatif tahan terhadap penyakit serta adaptasi yang baik dari domba terhadap lingkungan lokal. Proses penggemukan domba relatif mudah dilakukan dengan waktu pemeliharaan yang singkat dan hasil yang menguntungkan menjadikannya pilihan ideal bagi peternak kecil maupun skala besar. Tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha dan mengevaluasi manajemen penggemukan domba ekor tipis di peternakan bapak Sunarto. Metode yang digunakan dalam Tugas Akhir ini meliputi pengambilan data primer dengan metode praktik langsung atau observasi kemudian dapat dilakukan dengan metode wawancara dan pengambilan data sekunder dengan metode studi pustaka. Hasil dari Tugas Akhir ini adalah ternak yang dipelihara merupakan Domba Ekor Tipis (DET) dengan fokus penggemukan. Pemeliharaan dengan menggunakan tipe kendang panggung dengan bentuk koloni. Pakan yang diberikan meliputi hijauan dan konsentrat dengan rasio 20% : 80%. Produktivitas ternak menghasilkan PBBH rata-rata sebesar 0,14 kg/hari, FCR rata-rata sebesar 7,34, FCG rata-rata sebesar Rp 17.708. Dalam satu tahun penjualan domba mencapai 100 ekor yang dibagi dalam 2 periode dan menghasilkan keuntungan Rp 32.628.400 per tahun serta menghasilkan nilai BEP sebesar Rp 105.150.000 atau 52 ekor, BCR 1,1, dan Payback Periode selama 4,6 tahun. Kesimpulan dari Tugas Akhir ini menunjukkan bahwa manajemen penggemukan yang dijalankan sudah baik dan hasil analisis usaha menyatakan usaha ini layak untuk dijalankan.