Rio Pratama, 2025, Kajian Kuat Tekan dan Modulus Elastisitas Pada Beton Geopolimer Berbahan Dasar Fly Ash Dengan Kadar Aktivator 0,53 dan RasioSS/SH 2,5. Tugas Akhir. Program Studi S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret, Surakarta.Pemerintah Indonesia saat ini tengah gencar melaksanakan pembangunan infrastruktur di berbagai sektor. Setiap proyek infrastruktur yang dibangunditujukan untuk menghasilkan kinerja yang maksimal. Salah satu upaya inovatif untuk mendukung hal tersebut adalah melalui peningkatan mutu beton sebagaimaterial utama konstruksi. Beton geopolimer merupakan salah satu bentuk inovasi yang dikembangkan, di mana penggunaannya tidak lagi bergantung pada semenportland, melainkan memanfaatkan material alternatif seperti abu terbang (fly ash), abu sekam padi, dan bahan lain yang kaya akan kandungan silika dan alumina.Dalam penelitian ini, beton geopolimer dibuat dengan bahan dasar fly ash sebagaiprekursor dan menggunakan aktivator alkali untuk mempercepat prosespolimerisasi. Jenis alkali yang digunakan terdiri dari sodium silikat (SS) dan sodium hidroksida (SH).Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuantitatif yang dilakukan di Laboratorium Bahan Konstruksi Teknik Sipil UNS. Benda uji yangdigunakan berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan variasi sodium silikat dan sodium hidroksida sebesar 1:2,5. Pengujian yangdilakukan adalah uji kuat tekan dan modulus elastisitas beton dan dilakukan ketika umur beton 3, 7, 14, 28, dan 56 hari. Pengujian ini berfungsi untuk menunjukkanketahanan beton terhadap tekanan tarik yang diterapkan pada permukaannya. Benda uji yang dihasilkan memiliki nilai kuat tekan dan modulus elastisitas yangdidapatkan dengan rasio SS/SH 2,5 variasi umur ke 3, 7, 14, 28, dan 56 hari berturut-turut 11,26 MPa; 15,11 MPa; 21,57 MPa; 31,73 MPa; 48,12 MPa; dan13651,04 MPa; 17501,53; 20550,41 MPa; 25502,87 MPa; 27811,73 Mpa. Berdasarkan hasil perbandingan kuat tekan dan modulus elastisitas betongeopolimer terjadi tren kenaikan dan korelasi positif. Perbandingan kuat tekan dan modulus elastisitas antara beton geopolimer dan beton konvensional menunjukkanbahwa beton geopolimer memiliki nilai kuat tekan awal yang lebih kecil dari beton konvensional.