×
Teknologi berkembang pesat di era sekarang khususnya di bidang pendidikan. Teknologi telah menghasilkan inovasi-inovasi baru untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah. Salah satunya pembelajaran sejarah yang sering dipersepsikan sebagai pembelajaran yang monoton. Pembelajaran sejarah akan menarik apabila memanfaatkan teknologi secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk, (1) Mengetahui kondisi sarana dan prasarana di SMA Negeri 1 Boyolali. (2) Mengetahui pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Boyolali. (3) Mengetahui Kendala dan solusi pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, data diperoleh melalui observasi (pembelajaran di kelas), wawancara (informan guru sejarah, wakil kepala sarana dan prasarana, dan peserta didik), dokumentasi, dan studi dokumen (Modul Ajar, data sarana dan prasarana sekolah). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi berpartisipasi pasif, analisis dokumen, dan wawancara mendalam. Teknik uji validitas yang digunakan adalah triangulasi metode dan triangulasi sumber data. Analisis data dengan menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian dideskripsikan dalam beberapa poin, (1) Kondisi sarana dan prasarana yang ada di SMA Negeri 1 Boyolali sangat memadai dari segi kualitas dan kuantitas untuk mendukung pembelajaran sejarah berbasis teknologi. (2) Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran sejarah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas. Inovasi teknologi yang sudah dirancang oleh sekolah menunjukkan bahwa SMA Negeri 1 Boyolali memiliki kesiapan dalam bertransformasi ke dalam pembelajaran digital sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Inovasi tersebut berupa pemanfaatan platform digital yaitu LMS, Exambro, dan E-school. (3) Hambatan dan solusi pembelajaran sejarah berbasis teknologi. Hambatan yang pertama adalah kurangnya jam pelajaran di kelas, solusi yang dilakukan adalah guru melakukan perencanaan pembelajaran yang terstruktur dan adaptif. Kedua, masalah konektivitas yang terganggu, solusi yang dilakukan adalah dengan menambah server jaringan internet yang baru. Ketiga adalah kurangnya penguasaan guru terhadap penggunaan teknologi, sehingga solusinya adalah guru secara mandiri belajar dalam mengoperasikan teknologi, dan pihak sekolah juga turut membantu dengan pengadaan sosialisasi dalam penggunaan teknologi ke dalam pembelajaran.