Jagung merupakan komoditas pangan utama kedua di Indonesia setelah padi dan memiliki peran strategis dalam memenuhi kebutuhan pangan dan industri. Namun, produktivitas jagung nasional masih menghadapi tantangan, terutama terkait efisiensi pemupukan dan kondisi tanah yang kurang subur, seperti tanah Vertisol. Salah satu strategi alternatif yang berpotensi meningkatkan produktivitas dan efisiensi pemupukan adalah penggunaan kombinasi pupuk organik cair berbasis alga dan pupuk NPK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk organik cair berbasis alga dan pupuk NPK terhadap fraksi nitrogen tanah, kadar klorofil daun, dan hasil tanaman jagung pada tanah Vertisol, serta menganalisis hubungan antara fraksi nitrogen dengan kadar klorofil dan hasil jagung. Penelitian dilaksanakan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) satu faktor dengan sembilan perlakuan dan tiga ulangan. Parameter yang diamati meliputi fraksi N tanah (N-total, NH₄⁺, NO₃⁻, N-organik, dan N-mikroba), kadar klorofil a, b, dan total, serta hasil tanaman jagung (bobot tongkol, diameter, dan panjang tongkol). Data dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pupuk organik cair alga dan pupuk NPK berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan fraksi nitrogen tanah, kadar klorofil daun, dan hasil tanaman jagung. Perlakuan terbaik ditunjukkan oleh kombinasi dosis ¾ NPK + 15 L/ha POC alga, yang menunjukkan efektivitas setara dengan dosis penuh NPK. Selain itu, terdapat korelasi yang signifikan antara fraksi N, khususnya N-total, dengan kadar klorofil dan hasil tanaman jagung. Dengan demikian, penggunaan pupuk organik cair alga sebagai masukan tambahan dan pengombinasi pupuk anorganik dapat menjadi strategi pemupukan yang efisien dan berkelanjutan pada tanah Vertisol.