Pemanfaatan potensi alam yang dapat diperbarui dari berbagai sumber hayati belum maksimal, Jagung atau Zae Mays merupakan tumbuhan semusim dari famili Poaceae sebagai salah satu tanaman penghasil serat memiliki potensi sebagai bahan pengganti serat sintetis. Serat ini mengandung selulosa dalam jumlah tinggi, namun masih memerlukan perlakuan kimia untuk meningkatkan sifat fisik dan mekaniknya. Salah satu metode perlakuan yang umum digunakan adalah perlakuan alkali (NaOH). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi larutan alkali (NaOH) terhadap sifat mekanik dan fisik serat kulit jagung, khususnya kekuatan tarik (tensile strength) dan densitas. Serat kulit jagung yang digunakan diperoleh melalui proses ekstraksi manual dan kemudian direndam dalam larutan NaOH dengan konsentrasi 2%, 6%, dan 12% selama 8 jam. Setelah perendaman, serat dikeringkan dan diuji menggunakan metode uji tarik sesuai ASTM C1557 dan uji densitas berdasarkan ASTM D3800. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan alkali meningkatkan kekuatan tarik dan densitas serat hingga konsentrasi optimal 6%. Kekuatan tarik maksimum sebesar 248,17 MPa dan densitas tertinggi sebesar 1,036 g/cm³ diperoleh pada perlakuan NaOH 6%. Namun, perlakuan dengan konsentrasi 12% menunjukkan penurunan sifat mekanik dan fisik serat akibat degradasi selulosa dan terbentuknya rongga dalam struktur serat. Kesimpulannya, perlakuan alkali dengan konsentrasi optimum dapat meningkatkan karakteristik serat kulit jagung sebagai bahan penguat komposit alami yang ramah lingkungan.