×
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) pemahaman konsep penjumlahan hingga ratusan pada peserta didik kelas 1 SD Kristen Widya Wacana Pasarlegi setelah menggunakan media Matific, dilihat dari tahapan perkembangan kognitif yang diukur berdasarkan tingkat taksonomi Bloom yaitu C1-C4, 2) kemampuan peserta didik kelas 1 SD Kristen Widya Wacana Pasarlegi dalam menyelesaikan soal penjumlahan hingga ratusan setelah menggunakan media Matific, dilihat dari tahapan perkembangan kognitif yang diukur berdasarkan tingkat taksonomi Bloom yaitu C1-C4. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method yang menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan media Matific yang terdiri dari tiga tahap 1) persiapan lapangan, 2) pelaksanaan lapangan, dan 3) analisis data. Dalam pendekatan kuantitatif, penelitian ini memanfaatkan pretest dan posttest untuk mengukur perubahan pemahaman konsep penjumlahan. Sementara itu, pendekatan kualitaitif melibatkan wawancara semi terstruktur, observasi, studi dokumen, serta referensi jurnal ilmiah dan buku. Indikator yang digunakan adalah indikator miskonsepsi dan indikator kognitif, yang dikaitkan dengan keempat tahapan dari Taksonomi Bloom: mengingat, memahami, menerapkan, dan menganalisis. Instrumen penelitian yang telah divalidasi oleh para ahli diperuntukkan bagi peserta didik kelas 1 dengan lima informan utama. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1) penggunaan media Matific membantu meningkatkan pemahaman konsep penjumlahan secara signifikan, dengan data pretest dan posttest menunjukkan peningkatan skor: vie dari 60 menjadi 75, ldy dari 75 menjadi 85, jo dari 75 menjadi 85, jna tetap 80, dan asn dari 30 menjadi 70. Selain itu, 2) kemampuan menyelesaikan soal penjumlahan juga meningkat, terlihat dari penurunan jumlah kesalahan: vie dari 4 menjadi 2,5 soal, ldy dari 2,5 menjadi 1,5 soal, jo dari 2,5 menjadi 1,5 soal, jna tetap 2 soal, dan asn dari 7 menjadi 3 soal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa media Matific efektif dalam meningkatkan pemahaman dan kemampuan penjumlahan peserta didik. Implikasinya adalah penggunaan media pembelajaran interaktif seperti Matific dapat diadopsi lebih luas untuk mendukung proses belajar-mengajar di sekolah dasar.