Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh frekuensi rapat komite audit (Audit Committee Meeting Frequency) terhadap ESG Disclosure Score pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di negara anggota G20 pada tahun 2023. Sampel penelitian ini dipilih dengan metode purposive sampling dari data Bloomberg Terminal dan menghasilkan 2.650 perusahaan. ESG Disclosure Score diukur berdasarkan skor ESG komposit yang diterbitkan oleh Bloomberg. Frekuensi rapat komite audit dihitung dari jumlah pertemuan formal selama tahun buku. Penelitian ini juga mengontrol variabel Audit Committee Meeting Attendance, Return on Assets, Firm Size, dan Leverage. Analisis data dilakukan menggunakan regresi kuantil melalui perangkat lunak SPSS versi 26, yang memungkinkan pengukuran pengaruh variabel independen tidak hanya pada rata-rata, tetapi juga pada berbagai titik distribusi kuantil (Q1, Q2, dan Q3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Audit Committee Meeting Frequency berpengaruh positif dan signifikan terhadap ESG Disclosure Score pada seluruh kuantil. Dengan demikian, semakin aktif frekuensi rapat komite audit, maka semakin tinggi pula tingkat keterbukaan informasi ESG oleh perusahaan. Temuan ini sejalan dengan teori agensi yang menyatakan bahwa pengawasan internal berperan dalam mengurangi asimetri informasi dan meningkatkan transparansi.