Pariwisata merupakan sektor unggulan yang tidak hanya berkontribusi pada   ekonomi tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun   distribusi objek wisata seringkali tidak merata karena dipengaruhi faktor topografi.   Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis distribusi spasial, pola persebaran   dan strategi pengembangan objek wisata di Kabupaten Tegal berdasarkan   karakteristik topografi.   Penelitian in menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan Sistem   Informasi Geografis (SIG). Analisis distribusi objek wisata menggunakan teknik   hotspot untuk menganalisis konsentrasi objek wisata. Pola persebaran objek wisata   dianalisis dengan teknik Average Nearest Neighbour (ANN). Pengembangan   pariwisata dianalisis dengan teknik Tourism Area Life Cycle (TALC) berdasarkan   hasil observasi fasilitas dan atraksi. Data dikumpulkan melalui observasi dan studi   dokumentasi.   Kabupaten tegal memiliki 36 objek wisata, dengan daerah topografi curam hingga   sangat curam terdapat 23 objek yang menunjukkan hasil cold spot, untuk daerah   topografi datar dan bergelombang menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Pola   persebaran bervariasi: dispersed di topografi datar, random di topografi   bergelombang dan clustered di topografi curam hingga sangat curam. TALC setiap   daerah menunjukkan tahap perkembangan yang beragam, daerah topografi datar di   tahap keterlibatan dan pengembangan, daerah topografi bergelombang tergolong di   tahap keterlibatan, pengembangan dan kemunduran, daerah topografi curam hingga   sangat curam terbagi di tahap eksplorasi, keterlibatan, pengembangan, stagnasi dan   kemunduran.   Kesimpulan dari penelitian ini adalah konsentrasi dan pola objek wisata beragam   dipengaruhi faktor topografi dan non geografis seperti akses, atraksi dan sarana   prasarana dari masing-masing objek wisata Strategi pengembangan pariwisata   harus disesuaikan dengan siklus TALC masing-masing daerah untuk mencapai   keberlanjutan dan meningkatkan daya tarik wisata.