Sektor pertanian, khususnya budidaya jamur tiram (Pleurotus ostreatus), memiliki potensi besar di Indonesia karena permintaan tinggi namun produksi belum mencukupi. Jamur tiram kaya gizi, terutama protein, mineral, dan vitamin. Produksi yang rendah disebabkan minimnya nutrisi tambahan pada media tanam. Inovasi penggunaan pupuk organik cair (POC) dari air rendaman beras terbukti efektif meningkatkan produktivitas. Air rendaman beras mengandung karbohidrat, mineral, dan vitamin B yang dibutuhkan jamur. Fermentasi dengan EM4 dan molase memperkaya kandungannya. POC ini ramah lingkungan, bebas residu kimia, dan aman dikonsumsi, sehingga cocok untuk budidaya jamur tiram. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Tugas Akhir Budidaya Tanaman Jamur Tiram adalah untuk melakukan budidaya jamur tiram mulai dari persiapan kumbung dan media tanam hingga pemasaran, mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair dari air rendaman beras terhadap hasil budidaya, serta menganalisis usahatani dengan dan tanpa perlakuan. Budidaya dilakukan di Jalan Amarta, Kapohan Rt 01/ Rw 06, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Proses budidaya dimulai dari persiapan kumbung, pembuatan media tanam, inokulasi bibit, perawatan, hingga panen dan pemasaran. Penambahan pupuk organik cair (POC) dari air rendaman beras pada penyemprotan media terbukti meningkatkan hasil produksi. Meskipun biaya meningkat, hasil analisis usahatani menunjukkan bahwa perlakuan dengan POC lebih menguntungkan, ditandai dengan R/C ratio 1,39 dan B/C ratio 0,39, dibandingkan tanpa perlakuan yang hanya mencapai R/C 1,12 dan B/C 0,12. Penggunaan POC juga menurunkan HPP dan meningkatkan keuntungan bersih, sehingga layak direkomendasikan.