Penelitian ini berfokus pada pengaruh pembibitan cabai merah keriting (Capsicum annuum L.) dengan nutrisi air cucian beras yang berasal dari limbah air cucian beras, EM4, dan gula pasir yang berlokasi di Jumantoro, Kabupaten Karanganyar. Adapun tujuannya adalah mengkaji dan praktik percobaan dalam pengaruh aplikasi nutrisi air cucian beras terhadap bibit cabai, serta menganalisis tingkat kelayakan usaha tani pembibitan cabai tersebut. Metode yang digunakan meliputi pembuatan nutrisi air cucian beras, persiapan media tanam, proses persemaian, pemberian pupuk, perawatan, pindah tanam, dan pengamatan terhadap beberapa parameter pertumbuhan seperti jumlah daun, tinggi tanaman, diameter batang, dan panjang akar. Air cucian beras mengandung nutrisi seperti vitamin B1, Vitamin B3, vitamin B6, mangan, fosfor, karbohirat, zat besi, nitrogen, dan kalium. Nutrisi air cucian mampu meningkatkan kesuburan tanah dan meningkatkan produktivitas hasil cabai merah keriting. Hasil menunjukkan bahwa pemberian nutrisi air cucian beras dengan dosis 10 ml per liter air (P2) memberikan pertumbuhan terbaik dengan jumlah daun, tinggi tanaman, diameter batang, dan panjang akar yang terbesar dibandingkan dengan kontrol (P0) dan nutrisi air cucian beras dosis 5 ml (P1). Selain itu, penggunaan nutrisi air cucian beras juga terbukti meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan virus dan hama. Dalam analisis usaha tani, total biaya tetap dan biaya variabel sebesar Rp 245.470,8 dengan pendapatan sebesar Rp 388.800, sehingga usaha pembibitan ini layak dikembangkan dengan rasio R/C sebesar 1,5 dan B/C sebesar 0,5. Titik impas produksi atau BEP ditentukan pada 409 unit dengan harga jual minimal Rp 478,8.