Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan resiliensi akademik mahasiswa berkebutuhan khusus pada tingkat akhir di Universitas Sebelas Maret. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif fenomenologi dengan sumber data sembilan mahasiswa berkebutuhan khusus di Universitas Sebelas Maret, diantaranya empat mahasiswa tunanetra, tiga mahasiswa tunarungu, dan dua mahasiswa tunadaksa. Adapun perolehan sumber data dibagi menjadi dua, yaitu sumber data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dan sumber data sekunder yang berasal dari dokumentasi dan observasi. Adapun sumber data sekunder berasal dari dokumentasi yang berupa data dari buku bimbingan skripsi, data pribadi milestones skripsi, dan data media sosial. Melalui penelitian ini ditemukan bahwa mahasiswa berkebutuhan khusus di Universitas Sebelas Maret yang sedang menyelesaikan tugas akhir memiliki tantangan beragam, seperti tantangan dalam mengumpulkan data penelitian, menentukan judul penelitian, komunikasi dengan dosen pembimbing, rasa takut akan hasil yang diperoleh, serta tantangan internal seperti rasa malas dan motivasi menurun. Meskipun demikian, Sebagian besar dari mahasiswa tersebut menunjukkan tingkat resiliensi yang baik. Dari resiliensi yang terbentuk pada mahasiswa berkebutuhan khusus di Universitas Sebelas Maret, terdapat beberapa aspek resiliensi yang terlihat pada diri mahasiswa, diantaranya yaitu: (1) kegigihan; (2) kemampuan reflektif dan mencari pertolongan adaptif; serta (3) afek negatif dan respon emosional.