Penulis Utama : Fitria Dewi Qomariah
NIM / NIP : H0221050

Perubahan iklim saat ini maupun di masa yang akan datang seperti El Nino dan La Nina, akan menyebabkan dampak yang signifikan dalam kehidupan, salah satunya dalam bidang pertanian. Berdasarkan kajian risiko bencana dari BNPB Jawa Tengah, Kabupaten Karanganyar termasuk dalam kelas bahaya kekeringan yang tinggi dan memiliki kondisi yang rentan terhadap kekeringan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu mengidentifikasi kekeringan dengan metode Thornthwaite Mather (TM) dan Normalized Difference Drought Index (NDDI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks kekeringan, pengaruh karakterisitik lahan terhadap indeks kekeringan, mengetahui sebaran kekeringan, mengetahui keakuratan kedua metode indeks kekeringan, menentukan rekomendasi masa tanam jagung berdasarkan indeks kekeringan pada toposekuen lereng Barat Gunung Lawu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2024 hingga Maret 2025 menggunakan metode survei deskriptif eksploratif. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan metode purposive sampling dengan menentukan satuan peta lahan berdasarkan overlay peta sumber keragaman. Kedua metode penentuan indeks kekeringan tersebut dilakukan uji statistik untuk mengetahui pengaruh dari karakteristik lahan, hubungan parameter penelitian, dan keakuratan kedua metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan indeks kekeringan TM rata-rata tingkat kekeringan sedang terjadi pada ketinggian 200-600 mdpl dan terjadi kekeringan ringan pada ketinggian 600-1000 mdpl. Indeks kekeringan NDDI pada ketinggian 200-600 mdpl menunjukkan rata-rata tingkat kekeringan berat dan tingkat kekeringan sedang pada kekeringan 600-1000 mdpl. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa indeks kekeringan NDDI dipengaruhi ketinggian (pvalue: 0,000), kemiringan lereng (p-value: 0,039), dan curah hujan (p-value: 0,005), sedangkan indeks kekeringan TM hanya dipengaruhi oleh curah hujan (p-value: 0,000). Penentuan musim dengan metode TM menunjukkan akurasi yang lebih tinggi (83,33%) dibandingkan metode NDDI (58,33%). Masa tanam jagung berdasarkan indeks kekeringan TM pada toposekuen lereng Barat Gunung Lawu terbagi menjadi tiga tipe masa tanam, yaitu Februari-Mei dan Oktober-Januari, Maret-Juni dan Oktober-Januari, Mei-Agustus dan Oktober-Januari saat musim peralihan, serta dapat menerapkan penambahan mulsa organik dan memilih varietas jagung yang adaptif pada lahan tegalan yang berpotensi mengalami kekeringan.

×
Penulis Utama : Fitria Dewi Qomariah
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : H0221050
Tahun : 2025
Judul : Analisis Indeks Kekeringan Thornthwaite Mather dan Normalized Difference Drought Index (NDDI) untuk Penentuan Masa Tanam Jagung pada Toposekuen Lereng Barat Gunung Lawu
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. Pertanian - 2025
Program Studi : S-1 Ilmu Tanah
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Kekeringan, Toposekuen, Thornthwaite Mather, NDDI, Masa Tanam
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Sc. Agr. Ir. Rahayu, S.P., M.P.
2. Prof. Dr. Ir. Sumani, M.Si.
Penguji : 1. Ir. Aktavia Herawati, S.P., M.Sc.
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Pertanian
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.