Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui latar belakang berkembangnya industri tembaga dan kuningan di Dukuh Tumang, (2) mengetahui strategi pemasaran industri tembaga dan kuningan sehingga menjadi pusat perekonomian masyarakat Dukuh Tumang, serta (3) mengetahui dampak industri tembaga dan kuningan di Dukuh Tumang terhadap perekonomian masyarakat. Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus tunggal terpancang. Sumber data penelitian ini meliputi peristiwa, informan (industri Istana Kuningan, AA Gallery, dan Filsa Logam, Kepala Desa Cepogo, masyarakat Desa Cepogo, dan pedagang di Pasar Tumang), dan dokumen (buku Sejarah milik pemerintah desa). Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan 3 cara yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumen. Teknik validitas data yang digunakan yaitu triangulasi sumber. Analisis data yang digunakan adalah interactive model, yaitu dengan tahap kondensasi data, reduksi data, penyajian data, dan tahap penarikan kesimpulan. Hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) sejarah kerajinan ini bermula oleh Kyai Rogosasi yang mengajarkan keahlian membuat keris bersama Supandrio, keahlian tersebut kian dikembangkan hingga saat ini eksis menjadi Desa Industri Tembaga Kuningan di Cepogo. (2) Pemasaran produk kerajinan memanfaatkan platform media sosial sehingga mampu mencapai pasar internasional. (3) Industri tembaga dan kuningan memiliki dampak sosial ekonomi yang baik bagi masyarakat Desa Cepogo serta mampu menciptakan kesejahteraan bagi para warganya, seperti lapangan pekerjaan yang tersedia lebar bagi masyarakat lokal.