Pemerintah telah menerapkan Intervensi Gizi Sensitif pada masyarakat untuk menurunkan angka stunting. Intervensi ini mencakup empat aspek utama: penyediaan air minum dan sanitasi, pelayanan gizi dan kesehatan, kesadaran pengasuhan dan gizi, serta peningkatan akses pangan bergizi. Penelitian ini bertujuan menganalisis responsivitas pemangku kebijakan terhadap pelaksanaan Intervensi Gizi Sensitif di Kota Surakarta. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan wawancara semi-terstruktur pada informan purposive dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif Miles, Huberman, & Saldana (2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dinas Kesehatan sebagai penanggung jawab utama didukung oleh DP3AP2KB, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta Dinas Sosial. Stakeholder telah mampu merespon masyarakat sesuai tanggung jawabnya, namun masih ditemukan kelemahan seperti kader yang kurang optimal, permasalahan sanitasi yang belum teratasi, serta kurangnya jangkauan pada kelompok tertentu. Kecepatan pelayanan umumnya sesuai kebutuhan masyarakat, sedangkan kecermatan pelayanan menunjukkan Dinas Kesehatan sebagai stakeholder dengan kinerja tertinggi. Disimpulkan bahwa keempat stakeholder telah menunjukkan responsivitas yang cukup baik namun belum optimal, sehingga diperlukan penguatan koordinasi untuk mencapai target zero stunting.