Kemasan plastik berbahan baku fosil merupakan salah satu sumber pencemaran lingkungan tertinggi di Indonesia. Meskipun begitu, penggunaan plastik tidak dapat dipungkiri masih lazim digunakan karena belum adanya kemasan yang secara efektif dapat menggantikan peran plastik. Oleh karena itu, inovasi kemasan yang dapat terurai secara hayati sudah lama dikembangkan untuk menduplikasi plastik konvensional dengan karakteristik yang serupa. Karagenan merupakan sumber biopolimer alami yang melimpah dan banyak digunakan sebagai basis dalam pembuatan biofilm. Selain itu, kombinasi dengan kitosan yang memiliki sifat antibakteri berpotensi dalam meningkatkan sifat aktif film. Pada penelitian ini, film bionanokomposit dikembangkan dengan basis dua jenis komponen, yaitu semi-refined iota karagenan dan kitosan, yang kemudian diinkorporasikan dengan nanopartikel SiO2/ZnO (1:3) dan nanoemulsi minyak atsiri kayu manis (1%) untuk mencapai sifat fisik, kimia, optik, mekanik dan sifat aktif yang optimal. Rasio karagenan dan kitosan (SRιC/CH) divariasikan pada film F3 (3:1); F4 (5:3); dan F5 (1:1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kitosan menghasilkan film yang lebih kasar dan padat, serta mengindikasikan adanya interaksi yang tidak homogen seiring dengan peningkatan rasio. Interaksi yang kompleks antarkomponen matriks dibuktikan dengan pergeseran puncak dalam analisis FTIR. Kitosan juga meningkatkan sifat optik (UV-A screening dan UV-B screening), mekanik untuk film F4 (elongasi), meningkatkan biodegradabilitas dan stabilitas termal, dan memperbaiki sifat aktif antioksidan. Namun, interaksi kompleks antara kitosan dengan komponen lain dalam matriks film dan sifat alami kitosan berpengaruh signifikan terhadap penurunan karakteristik film seperti afinitas film dengan air (sudut kontak, CST, kelarutan), kenampakan (transparansi, kecerahan), sifat mekanik (kuat tarik dan elongasi), dan aktivitas antibakteri yang melemah. Berdasarkan hasil pengujian terhadap seluruh karakteristik film, formula terbaik terdapat pada film F4 dengan rasio SRιC/CH sebesar 5:3.