Kemiskinan merupakan tantangan utama dalam pembangunan ekonomi dan sosial di Indonesia, termasuk di wilayah Eks-Karesidenan Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh infrastruktur sosial dan ekonomi terhadap partisipasi masyarakat dalam program pengentasan kemiskinan dengan pendekatan data panel. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari BPS dan sumber terkait lainnya dalam periode 2019-2021. Analisis dilakukan menggunakan regresi data panel dengan metode Fixed Effect Model (FEM) setelah melalui uji pemilihan model. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi keberadaan tempat ibadah Muslim dan non-Muslim, tingkat pendidikan (SD/SMP dan SMA/SMK), akses fasilitas kesehatan, keberadaan pasar, UMKM, koperasi, jarak ke kecamatan, serta kondisi lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan tempat ibadah berpengaruh signifikan terhadap partisipasi masyarakat dalam program pengentasan kemiskinan, baik dari aspek spiritual maupun pemberdayaan sosial-ekonomi. Tingkat pendidikan memiliki hubungan positif dengan peningkatan partisipasi masyarakat. Akses terhadap fasilitas kesehatan juga terbukti signifikan dalam mendukung kesejahteraan masyarakat miskin. Keberadaan pasar, UMKM, dan koperasi berkontribusi besar dalam menciptakan peluang ekonomi, namun UMKM memiliki pengaruh negatif terhadap efektivitas program. Jarak ke kecamatan dan kondisi lingkungan juga berpengaruh terhadap tingkat partisipasi, dengan faktor pengguna PLN menjadi variabel paling signifikan. Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis dalam memahami interaksi antara faktor sosial dan ekonomi dalam pengentasan kemiskinan. Secara praktis, temuan ini dapat menjadi dasar penyusunan kebijakan berbasis bukti yang lebih efektif, inklusif, dan berkelanjutan dalam mengurangi kemiskinan di wilayah Eks-Karesidenan Surakarta dan daerah lainnya di Indonesia.