Pendidikan IPA saat ini menghadapi tantangan dalam meningkatkan kemampuan Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa di Fase D, yang masih mengalami hasil di bawah standar internasional seperti PISA 2022, karena metode pengajaran yang masih tradisional dan kurang interaktif. Solusinya dengan pengembangan elektronik module berbasis etnosains dan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) yang dirancang dengan memanfaatkan teknologi digital serta elemen interaktif seperti gambar, video, lembar kerja dan evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan karakteristik elektronik module etnosains STEM IPA pada materi pelestarian lingkungan untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa fase D, 2) Menganalisis validitas elektronik module etnosains STEM IPA pada materi pelestarian lingkungan untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa fase D, 3)Menganalisis keefektifan elektronik module etnosains STEM IPA pada materi pelestarian lingkungan untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa fase D. Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan menggunakan model pengembangan ADDIE yang dimodifikasi, meliputi lima tahap yaitu: analyze, design, development, implementation, dan evaluation. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar validasi, angket keterbacaan, soal pretest dan posttest. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk karakteristik e-modul, uji persentase untuk validitas dan keterbacaan, analisis N-gain Score untuk keefektifan, uji normalitas, uji homogenitas dan uji t independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Elektronik module etnosains STEM IPA memiliki karakteristik terintegrasi etnosains STEM yang dilengkapi aktivitas untuk meningkatkan KPS; 2) Elektronik module etnosains STEM IPA yang dikembangkan berdasarkan penilaian ahli (validator) baik dari aspek materi 0,875, media 0,841, dan instrumen penilaian 0,903 dengan kategori valid karena lebih besar 0,707; 3) Efektivitas elektronik module etnosains STEM IPA dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa terbukti melalui perolehan N-Gain score sekolah A, B dan C sebesar 0,8 pada kelas eksperimen dan 0,3 pada kelas kontrol.