Pembelian merchandise K-Pop lintas negara dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan psikologis. Dalam konteks perjanjian pajak Indonesia-Korea, studi ini mencoba mengkaji bagaimana tarif pajak, nilai tukar mata uang, dan pengetahuan produk memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk K Pop. Pengambilan sampel purposif digunakan dalam studi kuantitatif dengan 272 partisipan yang berasal dari basis penggemar K-Pop Carat Solo. Menggunakan SPSS dan Smart-PLS 4 dengan pendekatan Partial Least Square – Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dan teknik bootstapping yang digunakan untuk menganalisis data. Temuan menunjukkan bahwa ketiga faktor tersebut secara memengaruhi keputusan pembelian secara bersamaan. Secara parsial, pemahaman produk memiliki pengaruh dominan, diikuti oleh kurs dan tarif pajak. Temuan ini mengindikasikan bahwa aspek literasi produk dan nilai tukar lebih berperan dalam membentuk keputusan konsumsi lintas negara dibandingkan aspek fiskal.