×
Salah satu kecakapan hidup (life skill) yang perlu dikembangkan melalui proses
pengajaran adalah keterampilan berpikir. Berpikir kritis adalah tindakan mental
yang dilakukan dengan metode ilmiah. Berpikir kritis merupakan kemampuan yang
sangat penting untuk kehidupan dan berfungsi efektif dalam setiap aspek
kehidupan. Dalam pendidikan, kemampuan berpikir kritis diperlukan diberbagai
bidang, salah satunya Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, salah satunya
materi lapisan Bumi dan lapisan Atmosfer Bumi. Namun, kemampuan berpikir
kritis peserta didik di Indonesia rendah, dibuktikan dengan survei TIMSS peserta
didik Indonesia berada diperingkat bawah. Guna meningkatkan kemampuan
berpikir kritis diperlukan pendekatan yang tepat dan media penelitian yang inovatif.
Tahapan dalam pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menganalisis informasi, dan mengkomunikasikan.
Media pembelajaran augmented reality adalah teknologi yang dapat
memvisualisasikan benda dalam bentuk tiga dimensi. Tujuan dari penelitian ini
adalah: (1) mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara peserta
didik yang melakukan pembelajaran dengan media pembelajaran berbantu
Augmented Reality dengan peserta didik yang melakukan pembelajaran dengan
media pembelajaran dua dimensi mengenai kemampuan berpikir kritis pada materi
Bumi dan Antariksa dan (2) mengetahui efektivitas media pembelajaran berbantu
Augmented Reality terhadap kemampuan berpikir kritis materi Bumi dan Antariksa
pada pembelajaran PIPAS peserta didik kelas X SMK. Penelitian ini menggunakan
metode eksperimen dengan desain pretest-post test experimental and control group
design. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas X Teknik Otomotif SMK
Negeri Nusawungu tahun ajaran 2024/2025. Teknik pengambilan sampel dilakukan
menggunakan cluster random sampling dan sampel yang terpilih yaitu kelas X TO
6 sebagai kelas eksperimen dan X TO 7 sebagai kelas kontrol dengan masing
masing kelas berjumlah 33 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan
teknik dokumentasi dan tes. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji t dan
N-Gain. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) terdapat
perbedaan yang signigifikan antara pembelajaran dengan media pembelajaran
berbantu augmented reality pada kelompok eksperimen dengan peserta didik yang
melakukan pembelajaran dengan media pembelajaran dua dimensi hingga skor 8,
36 dan 9,21 serta (2) media pembelajaran berbantu augmented reality lebih efektif
dari pada media pembelajaran dua dimensi hingga 77,25?m 88,49%.